JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan multifinance PT Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance) mencatat jumlah pembiayaan baru sebesar Rp 21,9 triliun.
Jumlah itu tumbuh sebesar 21 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Presiden Direktur Adira Finance I Dewa Made Susila mengatakan, pembiayaan baru Adira Finance pada segmen mobil meningkat sebesar 37 persen secara tahunan. Sedangkan, pembiayaan baru pada segmen sepeda motor tumbuh 2 persen secara tahunan.
Baca juga: Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 1,1 Triliun Kuartal III-2022, Tumbuh 52 Persen
"Total piutang yang dikelola termasuk porsi pembiayaan bersama berhasil tumbuh sebesar 5 persen secara tahunan menjadi Rp 41,8 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," ujar dia dalam media update kinerja kuartal III-2022, Rabu (2/11/2022).
Ia menambahkan, target total pembiayaan baru Adira Finance sampai akhir tahun diharapkan dapat mencapai Rp 30 triliun hingga Rp 32 triliun.
Saat ini, pembiayaan roda empat di perusahaan berkontribusi sebanyak 54 persen dari total pembiayaan. Sedangkan, pembiayaan roda dua berkontribusi sebesar 34 persen terhadapt total portofolio.
"Pembiayaan multipurpose loan berkontribusi 11 persen dan sisanya pembiayaan produk durable," ujar dia.
Baca juga: Adira Finance Punya Komisaris Baru, Ini Sosoknya
Di samping itu, Adira Finance, mencatat laba bersih sebesar Rp 1,1 triliun sampai kuartal III-2022.
Angka tersebut tumbuh 52 persen secara tahunan dibanding laba bersih pada peroode yang sama tahun lalu sebesar.
"Sementara beban bunga turun 5 persen secara tahunan menjadi Rp 2,3 triliun yang sejalan dengan adanya penurunan pada jumlah pinjaman dan biaya bunga," imbuh dia.
Dengan begitu, ia menyebut, pendapatan bunga bersih meningkat sebesar 6 persen secara tahunan menjadi Rp 4,4 triliun.
Sedangkan, margin bunga bersih meningkat dari 13,1 persen menjadi 18,1 persen pada kuartal III-2022. Kemudian, beban operasional Adira Finance tercatat sebesar Rp 2,7 triliun.
Di sisi lain, biaya kredit perusahaan mengalami penurunan sebesar 39 persen secara tahunan menjadi Rp 683 miliar.
Sebagai informasi, per posisi September 2022, rasio gross non performing loan (NPL) konsolidasi menunjukkan tren yang membaik dan dikelola dilevel 1,9 persen. Besaran NPL tersebut turun dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 3,2 persen.
Baca juga: Adira Finance Genjot Pembiayaan Baru lewat Kanal Digital
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.