Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Sebut RI Sudah Memadai Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik

Kompas.com - 02/11/2022, 21:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengatakan Indonesia siap memasuki era teknologi bebas emisi menuju mobilitas yang ramah lingkungan. Upaya percepatan mobilitas ramah lingkungan ditempuh melalui pengembangan ekosistem manufaktur yang dapat menghasilkan kendaraan ramah lingkungan.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menuturkan, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan insentif yang bertujuan untuk mendukung pasokan kendaraan listrik yang terjangkau.

"Kita memiliki kekayaan alam yang cukup memadai untuk membangun ekosistem industri otomotif berbasis elektrik, termasuk di dalamnya adalah pengembangan industri baterai," ujarnya dalam acara penandatanganan MoU Kerja Sama Pembangunan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) antara PLN dengan ION Mobility dikutip melalui siaran pers Kemenperin, Rabu (2/11/2022).

Baca juga: Bank Mandiri Salurkan Kredit Kendaraan Listrik Senilai Rp 58 Miliar

Ia mengatakan upaya yang perlu diakselerasi adalah peningkatan infrastruktur pengisian baterai listrik dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan masalah lingkungan di masa depan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan penjualan kendaraan elektrifikasi Indonesia.

"Langkah-langkah percepatan ini dilakukan melalui intensifikasi kerja sama dengan perusahaan mitra, baik dengan ride hailing ataupun perusahan logistik dengan sistem skema leasing yang kompetitif dengan dukungan lembaga pembiayaan nasional," kata Agus.

Kemenperin juga sedang menyusun standarisasi battery pack untuk KBLBB kategori L (light vehicle). Hingga saat ini, telah tersedia ratusan fasilitas pengisian ulang daya berupa Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).

Agus menambahkan, pemerintah membuka seluas-luasnya kontribusi industri dalam mempercepat program kendaraan berbasis listrik tidak hanya pada sektor produksinya, tetapi perusahaan juga dapat berkontribusi untuk membangun ekosistem kendaraan listrik yang ada di Indonesia seperti yang dilakukan oleh ION Mobility.

Baca juga: Hadapi Kondisi Perekonomian Global, Mendag Dorong Kolaborasi

"Kami ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada ION Mobility dan PT PLN, semoga kerja sama pembangunan SPLU dengan sistem pembayaran pay as you use ini dapat membangun ekosistem EV menjadi lebih baik dan membuat masyarakat tidak takut lagi untuk beralih ke kendaraan listrik sehingga dapat mempercepat target 2 juta kendaraan listrik pada tahun 2025," tuturnya.

Pemerintah telah menerbitkan peraturan dalam rangka percepatan program kendaraan listrik antara lain melalui Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

Selain itu, ada Peraturan Pemerintah No 74 Tahun 2021 dan Inpres No 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.

Hal ini diharapkan dapat menciptakan demand (permintaan) tambahan dari pemerintah sehingga dapat mempercepat program kendaraan listrik.

Dalam kesempatan itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo optimis kerja sama ini bisa mempercepat transisi energi di Indonesia lewat penggunaan kendaraan bermotor listrik sehingga target bebas emisi karbon pada 2060 bisa tercapai.

Baca juga: Harga Pupuk dan Solar Naik, Laba Bersih Austindo Turun

"Hari ini adalah hari yang penting dan bersejarah. Karena pada hari ini, kita menandatangani MoU pengembangan infrastuktur Motor Listrik dengan ION. Ini adalah langkah pertama. Setelah ini kita gabungkan kekuatan PLN dan ION untuk memastikan motor listrik ada di setiap sudut jalanan di Indonesia," kata Darmawan.

Sementara itu, CEO ION Mobility James Chan mengatakan pihaknya akan segera melakukan inovasi teknologi pengisian daya cepat untuk ION Mobility dan motor listrik lainnya dalam beberapa tahun mendatang.

Ia berharap agar para pengguna sepeda motor bisa bisa mencapai jarak berkendara hingga 100 kilometer dengan durasi pengisian daya selama 15 menit saja.

"Kami yakin infrastruktur energi yang ideal mendorong transisi penuh ke motor EV di Indonesia," kata James.

Baca juga: Tingkat Daur Ulang Sampah Plastik di Indonesia Masih Rendah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com