JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan, harga barang kebutuhan pokok (bapok) yang stabil menjadi faktor penting dalam mengendalikan laju inflasi periode Oktober 2022.
Karena itu, Kementerian Perdagangan terus berkomitmen menjaga stabilitas harga pangan secara nasional sehingga memberi kontribusi positif terhadap perekonomian nasional.
"Di tengah pelemahan ekonomi dunia yang diikuti kenaikan harga pangan dan energi, tekanan inflasi global, serta penyesuaian harga di dalam negeri akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), harga bapok di dalam negeri selama Oktober 2022 justru relatif terkendali. Hal ini memberikan dampak signifikan pada penurunan inflasi nasional. Bahkan, kelompok volatile food mengalami deflasi," ujar Mendag Zulkifli Hasan dalam siaran resminya, Kamis (3/2/2022).
Baca juga: Zulhas Klaim Minyak Goreng Langsung Turun begitu Dirinya Jadi Mendag
Zulhas, sapaannya, mengatakan, secara nasional terjadi deflasi sebesar 0,11 persen (mtm) pada Oktober 2022. Dengan demikian, secara kumulatif terjadi inflasi sebesar 4,73 persen (ytd) dan inflasi tahunan sebesar 5,71 persen (yoy).
Angka ini turun dibandingkan bulan sebelumnya dengan kontribusi utama disumbang penurunan harga bapok.
“ Kelompok pangan bergejolak (volatile food) pada Oktober 2022 mengalami deflasi 1,62 persen dengan andil deflasi 0,27 persen. Hal ini disebabkan penurunan harga beberapa komoditas barang kebutuhan pokok seperti minyak goreng, cabai, dan telur ayam," ungkap Zulhas.
" Dari pantauan Kemendag, harga cabai turun lebih dari 20 persen, telur ayam turun 8,9 persen, dan minyak goreng kemasan turun 5,2 persen jika dibandingkan dengan saat diumumkan kenaikan bahan bakar minyak (BBM),” sambungya.
Zulhas juga mengatakan, bahan makanan yang dominan memberikan andil deflasi pada Oktober 2022 adalah cabai merah sebesar minus 0,13 persen, telur ayam ras sebesar minus 0,06 persen, daging ayam ras minus 0,03, cabai rawit masing-masing sebesar minus 0,03 persen, minyak goreng sebesar minus 0,02 persen, serta tomat, bawang merah, dan cabai hijau masing-masing sebesar minus 0,01 persen.
Baca juga: Mendag Zulhas: Buat Kita, Resesi Ini Jadi Peluang...
Sementara bahan makanan yang memberikan andil inflasi adalah beras 0,03 persen dan tempe 0,01 persen.
“Dua komoditas yang sedang dalam pengendalian pemerintah saat ini adalah beras dan kedelai. Selama bulan Oktober 2022 harga beras mengalami peningkatan lebih dari 1 persen dengan andil inflasi 0,03 persen. Sedangkan kedelai mengalami peningkatan harga lebih dari 3 persen sehingga mendorong kenaikan harga tempe dan tahu,” kata Zulhas.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.