Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Zulhas: Harga Bapok Stabil, Inflasi Oktober Terkendali

Kompas.com - 03/11/2022, 11:20 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan, harga barang kebutuhan pokok (bapok) yang stabil menjadi faktor penting dalam mengendalikan laju inflasi periode Oktober 2022.

Karena itu, Kementerian Perdagangan terus berkomitmen menjaga stabilitas harga pangan secara nasional sehingga memberi kontribusi positif terhadap perekonomian nasional.

"Di tengah pelemahan ekonomi dunia yang diikuti kenaikan harga pangan dan energi, tekanan inflasi global, serta penyesuaian harga di dalam negeri akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), harga bapok di dalam negeri selama Oktober 2022 justru relatif terkendali. Hal ini memberikan dampak signifikan pada penurunan inflasi nasional. Bahkan, kelompok volatile food mengalami deflasi," ujar Mendag Zulkifli Hasan dalam siaran resminya, Kamis (3/2/2022).

Baca juga: Zulhas Klaim Minyak Goreng Langsung Turun begitu Dirinya Jadi Mendag

Zulhas, sapaannya, mengatakan, secara nasional terjadi deflasi sebesar 0,11 persen (mtm) pada Oktober 2022. Dengan demikian, secara kumulatif terjadi inflasi sebesar 4,73 persen (ytd) dan inflasi tahunan sebesar 5,71 persen (yoy).

Angka ini turun dibandingkan bulan sebelumnya dengan kontribusi utama disumbang penurunan harga bapok.

“ Kelompok pangan bergejolak (volatile food) pada Oktober 2022 mengalami deflasi 1,62 persen dengan andil deflasi 0,27 persen. Hal ini disebabkan penurunan harga beberapa komoditas barang kebutuhan pokok seperti minyak goreng, cabai, dan telur ayam," ungkap Zulhas.

" Dari pantauan Kemendag, harga cabai turun lebih dari 20 persen, telur ayam turun 8,9 persen, dan minyak goreng kemasan turun 5,2 persen jika dibandingkan dengan saat diumumkan kenaikan bahan bakar minyak (BBM),” sambungya.

Zulhas juga mengatakan, bahan makanan yang dominan memberikan andil deflasi pada Oktober 2022 adalah cabai merah sebesar minus 0,13 persen, telur ayam ras sebesar minus 0,06 persen, daging ayam ras minus 0,03, cabai rawit masing-masing sebesar minus 0,03 persen, minyak goreng sebesar minus 0,02 persen, serta tomat, bawang merah, dan cabai hijau masing-masing sebesar minus 0,01 persen.

Baca juga: Mendag Zulhas: Buat Kita, Resesi Ini Jadi Peluang...

Sementara bahan makanan yang memberikan andil inflasi adalah beras 0,03 persen dan tempe 0,01 persen.

“Dua komoditas yang sedang dalam pengendalian pemerintah saat ini adalah beras dan kedelai. Selama bulan Oktober 2022 harga beras mengalami peningkatan lebih dari 1 persen dengan andil inflasi 0,03 persen. Sedangkan kedelai mengalami peningkatan harga lebih dari 3 persen sehingga mendorong kenaikan harga tempe dan tahu,” kata Zulhas.

Sementara, untuk menjaga stabilitas harga bapok, Kemendag melakukan sejumlah langkah antisipatif dan responsif.

Salah satunya menggandeng Bulog dalam melakukan pengamanan pangan melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) serta bantuan produsen pangan untuk kedelai dan jagung pakan.

Selain itu, Kemendag juga terus meningkatkan efisiensi logistik dan distribusi dengan program Gerai Maritim, Tol Laut, dan Jembatan Udara.

Kebijakan ini terbukti membantu masyarakat di daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP) untuk mendapatkan bapok dengan harga terjangkau.

Sebagai sistem peringatan dini, Kemendag secara rutin terus memantau perkembangan harga pada 537 titik pasar di 411 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

“Situasi global yang penuh turbulensi diperkirakan masih akan berdampak pada perkembangan sejumlah harga komoditas dan inflasi pangan. Untuk itu, Kemendag terus melakukan antisipasi guna memitigasi dampak, khususnya pasokan dan harga komoditas pangan dalam negeri. Kemendag juga aktif melakukan koordinasi dengan kementerian lembaga terkait, baik Pemerintah Pusat dan Daerah, pelaku usaha, asosiasi, serta pemangku kepentingan lainnya dalam menjaga kelancaran distribusi dan stabilitas harga agar inflasi tetap terkendali,” pungkasnya.

Baca juga: Respons Kenaikan Harga Beras, Menteri Zulhas: Kalau Harga di Bulog Naik, Pemerintah Langsung Subsidi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com