JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Ekonomi) menargetkan Indonesia naik kelas menjadi negara maju atau keluar dari middle income trap pada tahun 2043.
Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Ekonomi Kemenko Ekonomi Ichsan Zulkarnain mengatakan, target ini mundur dari target sebelumnya yang diharapkan dapat direalisasikan pada 2036-2038.
Pasalnya, pada 2019 Indonesia yang sudah berada di level negara menengah ke atas turun level menjadi negara menengah ke bawah karena mengalami pandemi Covid-19.
Padahal sebelum pandemi, Indonesia sudah bersusah payah berjuang untuk naik kelas menjadi negara menengah atas. Sebab, 20 tahun lamanya Indonesia terjebak di status negara menengah ke bawah.
"Karena adanya pandemi, kami menyesuaikan target kami dan kami memproyeksikan bahwa kami akan keluar dari middle income trap pada tahun 2043," ujarnya dalam Webinar ADB Indonesia Development Talk 8, Kamis (3/11/2022).
Baca juga: Harga Komoditas Melonjak, Perekonomian Indonesia Bagian Timur akan Tumbuh Lebih Tinggi di 2023
Untuk merealisasikan target tersebut, dia bilang, pemerintah akan mengarahkan pembangunan pada 5 komponen utama, yaitu pembangunan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur, penyederhanaan peraturan, penyederhanaan birokrasi, dan transformasi ekonomi.
Selain itu, pemerintah juga berupaya untuk meningkatkan iklim investasi karena investasi merupakan salah satu instrumen utama untuk melakukan pembangunan.
"Ini juga akan mendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia saat proyeksi resesi yang terjadi tahun depan. Jadi investasinya akan digunakan untuk membantu perekonomian dalam negeri," jelasnya.
Baca juga: Banyak Negara Dibayang-bayangi Resesi, Bank Mandiri Pede Perekonomian RI Positif hingga Akhir Tahun
Pada 2023, pemerintah menargetkan investasi yang masuk ke Indonesia sekitar Rp 6.383,1 triliun sampai Rp 6.534,3 triliun agar dapat terus meningkatkan perekonomian di tengah ketidakpastian global.
Lebih rinci, sekitar 82,2-83,6 persen investasi diharapkan berasal dari swasta, sekitar 9,5-9,8 persen investasi berasal dari pemerintah, dan 6,9-8 persen berasal dari perusahaan BUMN.
"Jadi investasinya itu akan fokus pada menciptakan iklim investasi yang positif di Indonesia dan juga investasi strategis di bidang swasta," kata Ichsan.
Adapun upaya pemerintah untuk memancing agar investasi asing masuk ke dalam negeri ialah dengan memperbaiki regulasi, melakukan reformasi struktural, dan memberikan insentif untuk investasi bisnis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.