Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Melemah, Sri Mulyani: Masih Lebih Baik dari Malaysia dan Thailand

Kompas.com - 03/11/2022, 15:55 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terus menunjukkan tren pelemahan. Kendati demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyai Indrawati menyebut, pelemahan rupiah masih lebih baik dibandingkan mata uang negara tetangga.

Ia menjelaskan, rupiah sudah terdepresiasi 8,62 persen (year to date/ytd) hingga 31 Oktober. Namun, pelemahan itu lebih rendah ketimbang depresiasi mata uang India (rupee) yang mencapai 10,20 persen, Malaysia (ringgit) 11,86 persen, dan Thailand (baht) 12,23 persen.

"Depresiasi rupiah masih relatif lebih baik dibandingkan dengan depresiasi mata uang sejumlah negara berkembang lainnya, seperti India, Malaysia, dan Thailand, sejalan dengan persepsi terhadap prospek perekonomian Indonesia yang tetap positif," ujarnya dalam konferensi pers KSSK, Kamis (3/11/2022).

Sri Mulyani menuturkan, tren depresiasi nilai tukar negara berkembang tersebut didorong oleh menguatnya dollar AS dan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global akibat pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif di berbagai negara, terutama Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Kata BPS

Indeks nilai tukar dollar AS terhadap mata uang utama (DXY) tercatat sudah mencapai level tertinggi dalam dua dekade terakhir yaitu 114,76 pada 28 September 2022 lalu. Namun, ia meyakini, stabilitas rupiah masih terjaga di tengah penguatan dollar AS.

"Stabilitas nilai tukar rupiah tetap terjaga di tengah tren menguatnya dollar AS," kata dia.

Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot pada hari ini, Kami (3/11/2022), pukul 15.20 berada di level Rp 15.695 per dollar AS. Nilai itu melemah 48 poin 0,31 persen.

Baca juga: Ekspor Turun Imbas Pelemahan Ekonomi Global, Ini Upaya Sri Mulyani

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com