Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ferdy Hasiman
Peneliti

Peneliti di Alpha Research Database. Menulis Buku Freeport: Bisnis Orang Kuat Vs Kedaulatan Negara, Gramedia 2019. dan Monster Tambang, JPIC-OFM 2013.

Apa Kabar MIND ID Setelah 2 Tahun Kuasai Saham Freeport?

Kompas.com - 04/11/2022, 12:21 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pasca-penandatanganan akusisi Freeport, MIND ID menjadi perhatian pelaku pasar lokal dan global. MIND ID (dulu Inalum) menjadi magnet baru karena sukses melakukan konsolidasi dengan membentuk perusahaan holding tambang (PT Timah Tbk, PT Aneka Tambang Tbk dan PT Bukit Asam Tbk).

MIND ID menjadi korporasi raksasa dan bisa menyaingi raksasa-raksasa tambang dunia seperti Rio Tino, BHP Balliton, dan Freeport McMoran.

Nilai pasar (market value) MIND ID nantinya akan menjadi sangat besar, sekitar 15 miliar dolar (atau setara Rp 235, 6 triliun). Nilai pasar seperti itu sudah cukup untuk menyaingi induk usaha Freeport Indonesia, Freeport McMoran, yang memiliki nilai pasar 20,9 miliar dolar.

Namun, MIND ID masih banyak memiliki ruang untuk untuk berekspansi. Perusahaan itu diuntungkan dengan pemberlakuan UU Nomor 3 Tahun 2020 tentang Minerba yang memberi ruang kepada pemerintah untuk mengembalikan pertambangan strategis ke tangan negara sesuai dengan amanat UUD 1945.

Sejak tahun 2019, MIND ID memang menargetkan pendapatan tahun 2025 mencapai 22 miliar dolar (atau Rp 345,5 triliun). Untuk mencapai target itu, MIND ID tentu harus mampu melakukan ekspansi bisnis dan mampu mengontrol pasar tambang mineral dalam negeri terlebih dahulu.

MIND ID harus mampu mengontrol pasar sebesar 15-20 persen. Saat ini MIND ID hanya mengontrol 7-20 persen pasar tambang dalam negeri. Di sektor batubara, perusahaan milik negara hanya mengontrol 10 persen market share.

Setelah sukses mengakuisisi Freeport, ambisi MIND ID menguasai pasar global tidak sulit. Freeport Indonesia memiliki konsensi dan cadangan tembaga-emas yang besar. Freeport dan MIND ID bisa bersama-sama merealisasikan proyek smelter tembaga dan emas, sehingga bisa mengontrol pasar tembaga di Tanah Air.

Pembangunan proyek smelter tembaga itu akan lebih mudah jika anggota holding MIND ID, yaitu PTBA memastikan ketersedian listrik karena PTBA memiliki batu bara dan mengoperasikan beberapa proyek listrik PLTU Mulut Tambang. Proyek listrik PTBA itu juga bisa membantu memasok listrik untuk tambang underground milik Freeport di Grasberg.

Kekuatan finansial perusahaan milik negara untuk melakukan penetrasi pasar juga menjadi sangat penting. Jika dilihat dari struktur keuangan anak usaha, MIND ID (Inalum) mampu merajai pasar tambang dunia.

ANTM salah satu perusahaan emas batangan dan nikel terbesar mampu mencetak laba sepanjang semester I-2022 senilai Rp 1,52 triliun. Sementara PTBA membukukan laba sebesar Rp 10 triliun dalam 9 bulan pertama tahun 2020 dan pendapatan sebesar Rp 31,07 triliun.

Selain itu, laba PT Timah mencapai Rp 1,08 triliun dengan pendapatan Rp 7 triliun. Kinerja menjanjikan dari anggota holding MIND ID ini sejalan dengan meningkatnya harga komoditas global.

Yang perlu digarisbawahi adalah dengan perubahan paradigma global menuju mobil listrik sekarang. Perubahan arah kebijakan ke mobil listrik dari negara-negara maju (Eropa, Rusia, Amerika Serikat dan China) berefek bola salju pada anggota holding MIND ID, ANTM dan PT Timah.

ANTM memiliki konsensi emas besar, MIND ID memiliki aluminium, dan PT Timah memilik kobalt. Nikel, aluminium dan kobalt adalah komponen utama pembangunan baterai mobil listrik. Ini yang membuat peran MIND ID dalam Indonesia Baterai Corporation (IBC) sangat sentral.

IBC adalah perusahaan patungan antara Pertamina (Persero), PLN (Persero), MIND ID, dan ANTM. IBC nantinya ditugaskan membangun ekosisitem kendaraan listrik melalui pengembangan pabrik baterai dari nikel.

Peran ANTM, PT Timah, dan MIND ID sangatlah besar karena mereka menjadi andalan untuk memasok bahan baku ke IBC untuk pengembangan baterai mobil listrik. Selain itu, ANTM dan MIND ID memiliki kemampuan membangun pabrik smelter nickle sulfate, nikel kelas satu untuk pengembangan baterai mobil listrik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com