Tak mengherankan jika beberapa tahun lalu, ANTM menjadi berita menghebohkan karena produsen mobil listrik dunia, TESLA, ingin bermitra dengannya karena ANTM sebagai produsen nikel kelas 1 (untuk baterai mobil listrik) di Tanah Air. LG dari Korea Selatan juga ingin bermitra dan menjadikan ANTM sebagai penyuplai nikel di hulu untuk infrastruktur mobil listrik.
Kepentingan produsen mobil listrik dunia menggandeng ANTM semakin mendesak mengingat Indonesia adalah produsen nikel nomor satu dunia (berkontribusi 27 persen terhadap dunia) dan ANTM mengontrol sekitar 7 persen konsensi nikel di Tanah Air.
Lebih daripada itu, keputusan pemerintah Indonesia menutup keran ekspor nikel sejak tahun 2019 dan mewajibkan perusahaan tambang membangun pabrik smelter nikel domestik, memaksa produsen-produsen mobil listrik mencari mitra bisnis di Tanah Air.
Dengan posisi strategis di pasar nikel, kobalt, dan aluminum, MIND ID memiliki posisi tawar besar dengan produsen otomotif besar, seperti Jepang atau negara lainnya.
MIND ID bisa diandalkan menjadi perusahaan tambang raksasa baik domestik maupun global. Dengan kamampuan dan core business anggota-anggotanya, membuat MIND ID memiliki kelebihan dibandingkan perusahaan domestik lain.
Selain itu, label perusahaan milik negara dengan segala keistimewaannya diharapkan menjadi andalan pemerintah untuk melakukan penetrasi pasar di berbagai lini bisnis yang dimiliki MIND ID.
MIND ID juga diharapkan menjadi penopang utama penerimaan negara, selain Pertamina (Persero), dan mampu mengolah tambang di negeri ini secara profesional. Kuncinya adalah fokus pada bidang bisnis yang digeluti sekarang ini dan harus memiliki mimpi agar menjadi leader di bidang tambang dalam negeri dan global.
Dengan fokus pada bidang bisnis, diharapkan intervensi non-korporasi yang selalu membelenggu BUMN selama ini diminimalisir. Intervensi non-korporasi membuat BUMN menjadi tak professional dan sulit tumbuh.
Untuk itu, MIND ID diharapkan fokus pada bidang bisnisnya masing-masing agar bermanfaat bagi negeri ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.