Bukalapak Raup Laba Bersih Rp 3,6 Triliun Kuartal III-2022

JAKARTA, KOMPAS.com - Bukalapak.com Tbk (BUKA) mencatatkan, laba bersih sebesar Rp 3,6 triliun pada kuartal III tahun 2022, atau meningkat 421 persen dari rugi bersih sebesar Rp 1,12 triliun di kuartal III tahun 2021.

President Bukalapak Teddy Oetomo mengatakan, perolehan laba operasional juga mengalami peningkatan 391 persen menjadi Rp 3,5 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 1,2 triliun. Hal ini disebabkan oleh laba nilai investasi market to market dari PT Allo Bank Tbk.

“Meskipun Perseroan telah mencatat laba bersih pada 9M22, Perseroan tetap memiliki fokus pada kinerja operasional Perseroan. Oleh karena itu, manajemen Perseroan tetap menggunakan adjusted EBITDA sebagai indikator kinerja Perseroan,” kata Teddy secara virtual, Jumat (4/11/2022).

Baca juga: Ditopang Investasi di Allo Bank, Bukalapak Bukukan Laba Bersih Rp 3,62 Triliun

Perbaikan laba bersih juga ditopang oleh pendapatan Bukalapak pada kuartal III tahun 2022 yang tumbuh sebesar 86 persen menjadi Rp 898 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan Mitra pada kuartal III-2022 juga meningkat sebesar 131 persen menjadi Rp 477 miliar.

“Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan Perseroan menunjukkan peningkatan dari 43 persen pada kuartal III-2021 menjadi 53 persen pada kuartal III-2022,” ujarnya.

Teddy mengungkapkan, Mitra Bukalapak juga menunjukkan kinerja positif simana TPV Mitra pada kuartal III-2022, bertambah sebesar 23 persen menjadi Rp 19,7 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Pertumbuhan Mitra ini didukung oleh berkembangnya variasi produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada para Mitra. Pada akhir bulan September 2022, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 15,2 juta, meningkat dari 11,8 juta pada akhir Desember 2021,” jelas dia.

Baca juga: Berkat Investasi di Allo Bank, Bukalapak Cetak Laba Rp 8,59 Triliun Semester I-2022

Sementara itu, Total Processing Value (TPV) selama kuartal ketiga tahun 2022 tumbuh sebesar 32 persen menjadi Rp 41,3 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sebanyak 74 persen TPV Perseroan berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia, di mana penetrasi all commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional terus menunjukan pertumbuhan yang kuat.

Margin kontribusi Bukalapak, yang dihitung sebagai laba kotor dikurangi beban penjualan dan pemasaran terhadap TPV, menunjukkan peningkatan dari -0,1 persen pada 3Q21 menjadi 0,1 persen terhadap TPV di kuartal III-2022.

Manajemen perseroan berhasil membukukan margin kontribusi positif pada pertama kalinya di kuartal ini. Margin kontribusi Marketplace Bukalapak terhadap TPV Marketplace meningkat dari 0,2 persen di kuartal III-2021 menjadi 0,5 persen di kuartal III-2022, sementara margin kontribusi Mitra terhadap TPV Mitra membaik dari -0,4 persen di kuartal III-2021 menjadi -0,3 persen di kuartal III-2022.

Bukalapak membukukan adjusted Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (adjusted EBITDA) sebesar -Rp 327 miliar pada kuartal III-2022, dimana rasio adjusted EBITDA terhadap TPV menunjukkan peningkatan dari -1,1 persen di kuartal III-2021 menjadi -0,8 persen di kuartal III-2022.

Permodalan juga kuat, yang tercermin dari investasi lancar seperti obligasi pemerintah dan reksadana sebesar Rp 20,2 triliun pada akhir bulan September 2022, yang jumlahnya lebih dari 15 kali adjusted EBITDA pada kuartal III tahun ini yang disetahunkan.

Baca juga: Digugat Rp 1,1 Triliun oleh Harmas Jalesveva, Bukalapak: Kami Siap Hadapi