Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Kemenkeu: Belum Ada Alokasi Dana dari APBN untuk Mendanai Pembengkakan Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Kompas.com - 05/11/2022, 11:50 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan belum ada alokasi dari APBN untuk mendanai pembengkakan biaya (cost overrun) pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Namun, pembahasannya masih terus dilakukan di internal pemerintah.

"Sampai dengan saat ini, alokasi untuk kebutuhan intervensi di KA Cepat (Jakarta-Bandung) itu belum ada. Tapi memang sudah ada pembahasannya," ujar Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara, Made Arya Wijaya dalam media gathering di Bogor, Jumat (4/11/2022).

Ia mengatakan, pembahasan terkait kemungkinan suntikan dana dari APBN untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung masih dalam pembahasan yang panjang antara Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Konsorsium BUMN yang terlibat dalam proyek tersebut.

Baca juga: Pembengkakan Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Capai Rp 21 Triliun

Bahkan, pembahasan turut melibatkan Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk memahami dari sisi hukum terkait keterlibatan APBN, sebab proyek tersebut sejak awal bersifat business to business (B2B) antara perusahaan konsorsium Indonesia dengan China. Artinya, dalam perencanaan awal memang tidak ada keterlibatan pemerintah.

"Karena kalau amanahnya itu tidak melibatkan pemerintah dalam hal ini. Nanti kalau APBN-nya masuk, jangan-jangan malah salah. Nah ini sedang di dalami, termasuk juga melibatkan pihak Kejagung untuk minta fatwa hukumnya seperti apa," ungkapnya.

"Jadi belum diputuskan, karena semua pihak menyadari bahwa pembangunan KA Cepat memang basic-nya BtoB murni, tidak BtoG," imbuh Made.

Untuk diketahui, pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung berada di bawah tanggung jawab PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

KCIC merupakan perusahaan patungan antara konsorsium BUMN, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium perusahaan perkeretaapian China, Beijing Yawan HSR Co.Ltd dengan skema business to business (B2B).

Konsorsium BUMN yang terlibat dalam pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yakni PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI. Adapun KAI ditunjuk sebagai pemimpin konsorsium BUMN.

Baca juga: Kereta Cepat Diperpanjang ke Surabaya, Duitnya dari Mana?

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah dimulai sejak tahun 2016 yang mulanya ditargetkan rampung pada 2019, namun beberapa hambatan membuat targetnya mundur ke 2023.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Delay Penerbangan Samarinda-Surabaya Akibat Pecah Ban, Bos Super Air Jet Minta Maaf

Delay Penerbangan Samarinda-Surabaya Akibat Pecah Ban, Bos Super Air Jet Minta Maaf

Whats New
Tak Ada Korban Jiwa Ledakan Kilang Pertamina Dumai, PT KPI Kini Fokus Pulihkan Kerusakan Rumah Warga

Tak Ada Korban Jiwa Ledakan Kilang Pertamina Dumai, PT KPI Kini Fokus Pulihkan Kerusakan Rumah Warga

Whats New
Investor Jepang Lihat Langsung IKN, Otorita: Sinyal Menggembirakan

Investor Jepang Lihat Langsung IKN, Otorita: Sinyal Menggembirakan

Whats New
Kilang Minyak Pertamina Dumai Meledak, Stok BBM Nasional Dipastikan Aman

Kilang Minyak Pertamina Dumai Meledak, Stok BBM Nasional Dipastikan Aman

Whats New
Ada Ledakan di Kilang Minyak Pertamina Dumai, PT KPI Minta Maaf dan Investigasi Penyebabnya

Ada Ledakan di Kilang Minyak Pertamina Dumai, PT KPI Minta Maaf dan Investigasi Penyebabnya

Whats New
TPV Naik, Blibli Catat Pendapatan Rp 15,26 Triliun

TPV Naik, Blibli Catat Pendapatan Rp 15,26 Triliun

Whats New
Kemenkeu Beberkan Bidang Perusahaan yang Diduga Terkait TPPU

Kemenkeu Beberkan Bidang Perusahaan yang Diduga Terkait TPPU

Whats New
Menhub Cek Perkembangan Pembangunan Jalur Kereta Api di Aceh

Menhub Cek Perkembangan Pembangunan Jalur Kereta Api di Aceh

Whats New
Industri Petrokimia Tertekan, Chandra Asri Rugi 149,4 Juta Dollar AS pada 2022

Industri Petrokimia Tertekan, Chandra Asri Rugi 149,4 Juta Dollar AS pada 2022

Rilis
Polteknaker Buka Penerimaan Mahasiswa Baru dan Sediakan Beasiswa Penuh

Polteknaker Buka Penerimaan Mahasiswa Baru dan Sediakan Beasiswa Penuh

Whats New
Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2023 Resmi Dibuka, Ini 11 Tahapannya

Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2023 Resmi Dibuka, Ini 11 Tahapannya

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Pendaftaran Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Pendaftaran Sekolah Kedinasan

Whats New
CEO Privy: Tanda Tangan Elektronik Jamin Keabsahan Dokumen

CEO Privy: Tanda Tangan Elektronik Jamin Keabsahan Dokumen

Rilis
Tiket KA Mudik Lebaran ke Sejumlah Kota Sudah Ludes Terjual

Tiket KA Mudik Lebaran ke Sejumlah Kota Sudah Ludes Terjual

Whats New
IHSG Menguat Selama Sepekan, Berikut Daftar 10 Saham Paling Cuan dan Boncos

IHSG Menguat Selama Sepekan, Berikut Daftar 10 Saham Paling Cuan dan Boncos

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+