Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Umami Issues, Bisnis Popup Resto yang Hadir di Kala Pandemi

Kompas.com - 06/11/2022, 09:12 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam sebuah kesulitan, peluang bisnis selalu dapat ditemukan. Misalnya pada saat Pandemi Covid-19, justru banyak bisnis baru yang bermekaran.

Tak hanya mampu melewati masa krisis, binis-bisnis tersebut juga mampu mencari nilai tawar baru di tengah masyarakat.

Hal tersebut dibuktikan oleh bisnis kuliner Umami Issues yang justru berkembang di saat pandemi tahun 2020. Bermula dari berjualan saus pasta, unit kuliner ini berubah jadi bisnis penyedia makanan dalam suasana privat.

Baca juga: Kisah Sukses GDM Natural Beauty, Produk Skincare Lokal Beromzet Rp 800 Juta Per Bulan

Pada saat awal pandemi, Umami Issues juga menjual makanan dengan konsep layan antar alias  delivery order. Konsumen dapat mengambil pesanan di titik yang ditentukan Umami Issues untuk kemudian dinikmati di mobil masing-masing.

"Jadi waktu itu konsepnya, orang ambil di kitchen kami, terus bawa makanannya sambil muter-muter Jakarta makan makanan kami," ungkap dia.

Salah satu inisiator Umami Issues Thanya Ponggawa mengatakan, pada awal pandemi banyak restoran yang tutup. Sementara keinginan orang untuk menikmati makan bersama masih saja ada.

"Jadi akhirnya kami membuat privat dining. Kami hanya masak untuk satu grup orang yang saat itu book kami," ujar dia saat ditemui di Brightspot Market pada Kamis, (3/11/2022).

"Ketika pandemi banyak orang mau ke resto tidak bisa, mereka panggil kita masak," imbuh dia.

Thanya menyebutkan, Umami Issues menyediakan makanan yang dapat dinikmati oleh kebanyakan orang dengan nyaman (comfort food).

Makanan yang disediakan Umami Issues sering didefinisikan sebagai makan tengah. Setiap orang dapat mengambil makanan di tengah meja dengan berbagi.

"Jadi bukan yang di-plating sendiri-sendiri, itu tidak," imbuh dia.

Adapun yang menjadi nilai tawar dari Umami Issues adalah adopsi makanan Italia dengan menggunakan bahan-bahan kuliner Jepang.

Awalnya, sajian Umami Issues dinikmati oleh teman-teman. Namun, berkat cerita dari mulut ke mulut, saat ini konsumen Umami Issues telah menyentuh beragam kalangan.

Umami Issues mengandalkan media sosial sebagai sarana promosimya. Konsumen dapat mengikuti media sosial Umami Issues untuk dapat tahu kapan dan di mana lokasi Umami Issues berjualan.

Thanya menjelaskan, konsumen dapat menentukan sendiri jenis masakan yang ingin dipesan saat private dining. Hal ini nantinya akan disesuaikan dengan harga yang mesti dirogoh konsumennya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com