Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Sepekan Terkoreksi 0,15 Persen, Kapitalisasi Pasar BEI Turun Jadi Rp 9.342 Triliun

Kompas.com - 06/11/2022, 15:16 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini pada periode 31 Oktober hingga 4 November 2022 ditutup dengan hasil bervariasi.

IHSG tercatat pengalami penurunan sebesar 0,15 persen selama sepekan. Hal tersebut diikuti oleh kapitalisasi pasar yang juga terkoreksi 0,27 persen pada penutupan pekan lalu.

DIlansir dari keterangan resmi BEI pada Minggu (6/11/2022), IHSG ditutup berada di posisi 7.045,527. Angka tersebut turun dari level dari penutupan pekan sebelumnya yang berada pada level 7.056,040.

Baca juga: Bangkit dari Zona Merah, IHSG Ditutup Menguat

Sementara, kapitalisasi pasar di bursa efek tercatat sebesar Rp 9.342,695 triliun, atau turun dari Rp 9.368,322 triliun pada penutupan pekan lalu.

Namun begitu, terjadi peningkatan pada rata-rata nilai transaksi harian bursa menjadi sebesar Rp 13,352 triliun.

Angka ini tumbuh 2,62 persen dibanding rata-rata transaksi pekan lalu sebesar Rp 13,011 triliun.

Kemudian, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa mengalami penurunan sebesar 1,98 persen menjadi 1.195.583 transaksi selama sepekan.

Pada pekan sebelumnya, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa tercatat sebenyak dari 1.219.787 transaksi.

Sementara itu, rata-rata volume transaksi bursa tercatat sebanyak 20,651 miliar saham pada pekan ini.

Angka itu turun sebesar 6,35 persen dalam sepekan dibandingkan rata-rata volume transaksi bursa pekan lalu sebanyak 22,052 miliar saham pada pekan lalu.

Sedangkan, investor asing pada penutupan pekan ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 186,50 miliar.

Dengan begitu sepanjang tahun 2022 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 80,424 triliun.

Baca juga: Ketua OJK: Bursa Saham RI Terbaik di Kawasan, tapi Penguatannya Mulai Tertekan Sentimen Global

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Whats New
Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com