Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setor Sampah Bisa Dapat Uang? Simak Ini

Kompas.com - 06/11/2022, 16:12 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Octopus, aplikasi layanan daur ulang sampah mengajak masyarakat untuk memilah, mengumpulkan dan mengelola sampah rumah tangga sambil mendapatkan uang tambahan hingga emas.

VP of Business Development and Strategic Partnership Angga Adhitya Fritz Aradhana mengatakan, saat ini, Octopus bisa diakses di lima provinsi di Indonesia yaitu Jakarta, Banten, Jawa Barat, Bali dan Sulawesi Selatan.

"Saat ini pengguna Octopus di Indonesia 250.000, dan ada 14.600 pemulung tapi kami menyebutnya sekarang pelestari dan kita sudah bekerja sama dengan 2.000 bank sampah," kata Angga dalam pergelaran Brightspot 2022 di Plaza Senayan, Jakarta, Sabtu (5/11/2022).

Baca juga: Sampah di TPAS Manggar Dikelola Jadi Energi, Warga Jadi Hemat Biaya Elpiji

Angga mengatakan, melalui aplikasi Octopus, pengguna dapat mengumpulkan sampah sesuai kategori yaitu plastik, kertas/kardus, kemasan kaca dan barang bekas elektronik.

Kemudian, pengguna memasukkan jumlah sampah yang akan diberikan kepada pelestari. Jika sudah sesuai, tekan tombol "Panggil Pelestari".

"Pelestari terdekat akan menerima pesananmu dan langsung mengambil item atau sampah yang sudah dipilah tadi, sampah di-pick up tanpa pungutan biaya," ujarnya.

Angga mengatakan, melalui Octopus, pendapatan para pemulung atau pelestari ini meningkat 30 persen dibandingkan pemulung tradisional.

"Bahkan pernah dalam satu bulan pelestari itu pemasukannya Rp 28 juta, bahkan ada mahasiswa spending time untuk tambahan uang dapat Rp 8 juta dalam sebulan hanya dengan jadi pelestari Octopus," kata dia.

Angga melanjutkan, setiap pengguna yang menyetorkan sampah mereka melalui aplikasi Octopus akan mendapatkan poin yang dapat ditukarkan dengan kebutuhan sehari-hari seperti pulsa, paket data internet, token listrik dan voucher belanja.

"Dan sejak Oktober kami sudah masuk poin ini digunakan untuk investasi digital. Dengan menyetor sampah dengan Octopus, pengguna sudah bisa investasi emas juga cryptocurrency dan per hari ini poin itu juga bisa didonasikan ke Kitabisa.com," tuturnya.

Lebih lanjut, Angga mengatakan, pihaknya akan memperluas jangkauan aplikasi Octopus pada 2023 dengan hadir di seluruh provinsi di Pulau Jawa.

"Kenapa Pulau Jawa? Karena sampah Indonesia 40 persen ada di Jawa, jadi kita ingin fokus di Jawa dulu kita bisa mengolah sampah indonesia lebih banyak, Sulawesi kami sudah ada, untuk 2023 Pulau Jawa dulu sih," ucap dia.

Baca juga: Tingkat Daur Ulang Sampah Plastik di Indonesia Masih Rendah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com