JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Bank Jago (ARTO) Kharim Siregar menyatakan, dalam mengantisipasi ketidakpastikan perekonomian termasuk ancaman resesi, industri perbankan harus bersatu padu. Pasalnya bisa ada satu bank yang bermasalah, maka seluruh industri bisa terdampak.
Dia mengatakan, dalam menghadapi ketidakpastian perekonomian ke depan, bank harus mempunyai modal yang kuat, mampu menciptakan penyangga untuk mengelola risiko, serta memiliki laba yang kerkesinambungan.
"Sebagai industri kita harus benar-benar jagain bersama. Jadi memang ada hal yangg kompetitif, tetapi ada hal juga yang harus dijaga bersama-sama, salah satunya adalah dalam hal resesi. Kita sebagai industri perbankan bersama-sama menjaga kepercayaan masyarakat," papar Kharim di sela-sela acara Singapore Fintech Festival, Kamis (4/11/2022).
Baca juga: Bos LPS: Indonesia Pengalaman 4 Kali Hadapi Krisis, Tidak Usah Takut Resesi
"Kita harus rapatkan barisan, karena siapapun yang kena, itu secara keseluruhan buruk bagi semua," tambah dia.
Kharim berharap semua pihak tetap waspada meski kondisi Indonesia dinilai sebagai the bright spot dalam situasi kondisi dunia yang semakin memburuk.
"Kalau saya lebih baik selalu antisipasi yang terburuk daripada nanti terbuai atau terlena," tegasnya.
Pada kesempatan itu Kharim pun menegaskan bahwa Bank Jago sendiri secara fundamental kuat. "Our fundamental is strong," kata Kharim.
Sampai dengan kuartal III-2022, Bank Jago mencatat pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan syariah sebesar 119 persen secara year-on-year (yoy) atau Rp 8,16 triliun. Penyaluran kredit dan pembiayaan syariah dilakukan melalui kolaborasi dengan 32 mitra pembiayaan (lending partner).
Baca juga: BI Optimistis Indonesia Tidak Akan Resesi, Ini Alasannya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.