JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak kuartal IV-2021 tumbuh di atas 5 persen dan semakin membaik di tengah kondisi global yang diliputi ketidakpastian.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal IV-2021 sebesar 5,02 persen yoy dan stagnan pada kuartal I-2022.
Namun pertumbuhan ekonomi Indonesia kemudian menanjak naik di kuartal II-2022 menjadi 5,45 persen yoy dan kuartal-III-2022 menjadi 5,72 persen yoy.
Baca juga: Ekonomi Indonesia Makin Kuat, Tumbuh 5,72 Persen di Kuartal III-2022
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, selama 4 kuartal belakangan tren pertumbuhan ekonomi Indonesia terus meningkat. Hal ini menunjukkan pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut dan semakin kuat.
"Ini tentu saja merupakan pencapaian atau prestasi dari seluruh masyarakat Indonesia yang di tengah terpaan kondisi global yang semakin tidak menentu kita masih bisa menjaga pertumbuhan ekonomi kita dan bahkan trennya menunjukkan semakin menguat," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Senin (7/11/2022).
Kendati demikian, dia tidak dapat memastikan pertumbuhan ekonomi yang semakin baik ini menghapus ancaman resesi ke depannya.
Baca juga: Optimisme Pengusaha Kuliner Hadapi Resesi 2023: Dampaknya Tidak Akan Separah 2 Tahun Pandemi
Pasalnya, untuk memproyeksi hal tersebut, harus diketahui bagaimana tren perkembangan ekonomi global dan seperti apa harga komoditas global ke depannya. Lantaran kedua hal tersebut akan mempengaruhi ekspor Indonesia dan nilai tukar rupiah.
"BPS sudah melakukan proyeksi ke depan tapi untuk menganalisis lebih lanjut tentu saja ini perlu dikaji lebih mendalam," ucapnya.
Oleh karenanya, diharapkan kondisi global ke depannya akan terus membaik sehingga ekspor Indonesia semakin meningkat sehingga dapat melanjutkan pertumbuhan ekonomi ke depannya.
"Kita berharap bahwa kondisi global terus membaik," kata dia.
Baca juga: Bos LPS: Indonesia Pengalaman 4 Kali Hadapi Krisis, Tidak Usah Takut Resesi
Pada kuartal III-2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapau 5,72 persen lantaran mobilitas masyarakat yang semakin pulih dan upaya pemerintah menjaga daya beli masyarakat.
Adapum upaya pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat di antaranya ialah peningkatan realisasi program perlindungan sosial yang tumbuh sebesar 12,46 persen secara year on year dan peningkatan realisasi subsidi BBM sebesar 111,95 persen.
Sementara dari sisi global. pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh pertumbuhan ekonomi mitra dagang utama dan harga sejumlah komoditas global yang mengalami kenaikan.
Baca juga: BI Optimistis Indonesia Tidak Akan Resesi, Ini Alasannya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.