Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5 Persen, Indonesia Aman dari Resesi?

Kompas.com - 07/11/2022, 14:05 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak kuartal IV-2021 tumbuh di atas 5 persen dan semakin membaik di tengah kondisi global yang diliputi ketidakpastian.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal IV-2021 sebesar 5,02 persen yoy dan stagnan pada kuartal I-2022.

Namun pertumbuhan ekonomi Indonesia kemudian menanjak naik di kuartal II-2022 menjadi 5,45 persen yoy dan kuartal-III-2022 menjadi 5,72 persen yoy.

Baca juga: Ekonomi Indonesia Makin Kuat, Tumbuh 5,72 Persen di Kuartal III-2022

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, selama 4 kuartal belakangan tren pertumbuhan ekonomi Indonesia terus meningkat. Hal ini menunjukkan pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut dan semakin kuat.

"Ini tentu saja merupakan pencapaian atau prestasi dari seluruh masyarakat Indonesia yang di tengah terpaan kondisi global yang semakin tidak menentu kita masih bisa menjaga pertumbuhan ekonomi kita dan bahkan trennya menunjukkan semakin menguat," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Senin (7/11/2022).

Kendati demikian, dia tidak dapat memastikan pertumbuhan ekonomi yang semakin baik ini menghapus ancaman resesi ke depannya.

Baca juga: Optimisme Pengusaha Kuliner Hadapi Resesi 2023: Dampaknya Tidak Akan Separah 2 Tahun Pandemi


Pasalnya, untuk memproyeksi hal tersebut, harus diketahui bagaimana tren perkembangan ekonomi global dan seperti apa harga komoditas global ke depannya. Lantaran kedua hal tersebut akan mempengaruhi ekspor Indonesia dan nilai tukar rupiah.

"BPS sudah melakukan proyeksi ke depan tapi untuk menganalisis lebih lanjut tentu saja ini perlu dikaji lebih mendalam," ucapnya.

Oleh karenanya, diharapkan kondisi global ke depannya akan terus membaik sehingga ekspor Indonesia semakin meningkat sehingga dapat melanjutkan pertumbuhan ekonomi ke depannya.

"Kita berharap bahwa kondisi global terus membaik," kata dia.

Baca juga: Bos LPS: Indonesia Pengalaman 4 Kali Hadapi Krisis, Tidak Usah Takut Resesi

Pada kuartal III-2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapau 5,72 persen lantaran mobilitas masyarakat yang semakin pulih dan upaya pemerintah menjaga daya beli masyarakat.

Adapum upaya pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat di antaranya ialah peningkatan realisasi program perlindungan sosial yang tumbuh sebesar 12,46 persen secara year on year dan peningkatan realisasi subsidi BBM sebesar 111,95 persen.

Sementara dari sisi global. pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh pertumbuhan ekonomi mitra dagang utama dan harga sejumlah komoditas global yang mengalami kenaikan.

Baca juga: BI Optimistis Indonesia Tidak Akan Resesi, Ini Alasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com