Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sukses Bobby Gafur, dari Jualan Koran Bekas hingga Jadi Bos OASA

Kompas.com - 07/11/2022, 15:40 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARA, KOMPAS.comBobby Gafur Sulistyo Umar, mantan direktur utama PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) kini tengah sibuk membangun perusahaan barunya yang bergerak di sektor energi baru terbarukan (EBT), PT Maharaksa Biru Energi (OASA).

Perusahaan tersebut diakuisisi pada bulan Juni tahun 2021, dari sebelumnya adalah PT Protech Mitra Perkasa Tbk yang bergerak di sektor telekomunikasi. Adapun kepemilikan saham Bobby di OASA sebanyak, 55 persen yang otomatis menjadikan mantan petinggi Group Bakrie ini sebagai pengendali perusahaan.

Sukses jadi pengusaha, ternyata Bobby Gafur sudah memiliki bakat sebagai entrepreneur sejak masih kecil. Untuk memenuhi keinginannya, dia bahkan mencoba berbagai hal kala itu. Dia mengatakan, mulai mencoba breeding ikan saat masih berada di bangku sekolah dasar dan kemudian menjualnya kepada teman-temannya.

“Saya nanya sama si penjualan ikannya cara beranakin ikan. Saya iseng ternakin ikan mas, waktu SD. Saya juga menternakkan ikan cupang, kan banyak anak-anak suka. Jadi pas kelas 4 SD itu bisa jualan ikan cupang Rp 50 satu ikan, saya bikin kolam sendiri,” kata Booby saat ditemui di kediamannya di kawasan Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Minggu (6/11/2022).

Baca juga: Kisah Sukses Jenama Fesyen Toko Didiyo Usung Bisnis Zero Waste

Pria kelahiran Jakarta 23 Juni 1968 silam, yang juga merupakan anak seorang pegawai negeri sipil (PNS) di Kementerian Perindustrian (Kemenperin) itu mengatakan, jiwa bisnisnya terus terasah dan mulai mencari peluang lain yang lebih menghasilkan.

Memasuki SMA, Bobby Gafur mulai mencoba sesekali mengendarai mobil. Layaknya pemuda di era saat itu, ia juga memiliki hobi untuk memodifikasi mobilnya. Hanya saja, lagi-lagi terbatas oleh dana yang ia miliki.

Tak patah arang, dia mulai mencari cara agar hobinya bisa tersalurkan. Ia mulai menjual koran-koran bekas yang dibawa oleh sang ayah kala itu. Dia bilang, koran Strait Times Singapura memiliki jumlah halaman yang tebal, dan harganya kala itu Rp 200 per kg.

“Bapak saya itu kepala Biro Humas Kemenperin saat itu, dia suka bawa koran Strait Times Singapore ke rumah, dan saat itu saya juga mau beli velg racing bekas, harganya Rp 200.000. Jadi, kalau Rp 200 per kg harga koran bekas, artinya harus 1.000 kg koran bekas yang saya jual,” ungkap dia.

Demi impiannya, Bobby rela mengunjungki kantor sang ayah untuk mengambil koran bekas. Pelan tapi pasti, uang yang ia butuhkan terkumpul, ditambah dengan pemberian hadiah ulang tahun dan sebagainya untuk membeli velg racing seharga Rp 200.000.

Baca juga: Cerita Ranny, Sukses Jalani Bisnis Furniture Berbahan Kayu dengan Brand VOC Store

Bobby bercerita, untuk bisa survive pada kekinian di masa itu, ia juga memiliki ketertarikan dengan amplifier sound system. Namun, dia memiliki selera yang cukup tinggi, dia memilih produk-produk Amerika seperti Carter, McIntosh, dan Levinson.

Untuk mendapatkan itu, ia dan teman-temannya sempat menjadi Disc Jokey untuk acara-acara anak muda kala itu, dengan bayaran Rp 50.000. Sangkin tertariknya dengan dunia sound system, Bobby bahkan memilih jurusan kuliah teknik elektro.

Namun beberapa kali mencoba tes, ia tidak diterima oleh Institut Teknologi Bandung (ITB), dan akhirnya ia berkuliah di Trisakti jurusan Teknik Elektro, dan saat kelulusan kuliah, saya membuat alat surround sound.

“Tapi saya saya jadi ketua PII (Persatuan Insinyur Indonesia), dan saat para rektor ITB masuk dalam tim pengurus dari PII,” ujarnya bangga.

Pria yang juga mahir dalam bermain gitar ini, menyelesaikan gelar sarjana di tahun 1992, dan melanjutkan Master of Business Administration (MBA) di University of Arkansas, Little Rock, Arkansas, USA hingga tahun 1995. Ia sempat bekerja di perusahaan asing selama beberapa tahun, sebelum akhirnya diminta oleh seorang Bos Group Bakrie, Aburizal Bakrie untuk bekerja di perusahaannya.

Tahun 1997, Bobby bergabung di perusahaan Group Bakrie, menempati posisi CEO PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk di Jambi. Bobby dipercaya menajadi Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk pada tahun 2002 di usia 34 tahun.

Baca juga: Kisah Bisnis Oaken Lab, Produk Wewangian Artisan yang Rambah Pasar Ekspor

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Whats New
Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com