Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentimen dari China Bikin Harga Minyak Mentah Turun

Kompas.com - 08/11/2022, 08:07 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.comHarga minyak mentah dunia mengalami penurunan pada akhir perdagangan Senin (7/11/2022) waktu setempat (Selasa WIB).  Harga emas hitam ini dipengaruhi oleh kondisi pandemi Covid-19 di China, negara importir utama minyak dunia.

Mengutip CNBC, harga minyak jenis brent mengalami penurunan 56 sen menjadi 98,01 dollar AS per barrel. Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 74 sen menjadi 91,86 dollar AS per barrel.

Penurunan harga minyak dunia terjadi di tengah signal beragam atas kondisi pandemi Covid-19 di China. Importir minyak dunia utama itu, sempat disebut akan mulai melonggarkan pembatasan ketat akibat Covid-19.

Wall Street Journal melaporkan pada awal perdagangan, harga minyak sempat naik ketika muncul kabar bahwa para pemimpin China sedang mempertimbangkan untuk membuka kembali ekonomi dari pembatasan ketat Covid-19, namun prosesnya berlangsung lambat dan membutuhkan waktu.

Baca juga: Cadangan Minyak dan Gas Baru Ditemukan di Sumsel

"Pasar tampaknya berpikir bahwa jika China membuka ekonomi, itu akan memperketat pasokan secara signifikan dan memberi tekanan lebih lanjut pada harga minyak dunia," kata Phil Flynn, seorang analis di Price Futures Group.

Pejabat kesehatan China pada akhir pekan menegaskan kembali komitmen mereka terhadap langkah-langkah untuk mengatasi Covid-19 dengan melakukan pembatasan. Sementara itu, impor dan ekspor China mengalami kontraksi pada Oktober, namun untuk impor minyak mentah, mengalami kenaikan dan masuk level tertinggi sejak Mei.

Di sisi lain, nilai tukar dollar AS melemah terhadap Euro dan Poundsterling. Hal ini didorong oleh sentimen risk-on dan reli di pasar saham Eropa. Melemahnya dollar AS membuat minyak dalam denominasi greenback, dan lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Harga minyak juga telah didukung oleh ekspektasi pasokan yang lebih ketat ketika embargo Uni Eropa terhadap ekspor minyak mentah lintas laut Rusia dimulai pada 5 Desember mendatang. Sementara itu, kilang-kilang minyak di seluruh dunia saat ini tengah meningkatkan produksi mereka.

"Pada Desember nanti, sepertinya akan ada perebutan minyak mentah, khususnya di zona euro," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho di New York.

Pabrik penyulingan minyak AS pada kuartal ini akan menjalankan pabrik mereka dengna kapasitas diatas 90 persen. Sementara itu, penyulingan swasta terbesar China, Zhejiang Petroleum and Chemical Co (ZPC), meningkatkan produksi diesel. Sementara itu, Kuwait Integrated Petroleum Industries Co (KIPIC) fase pertama dari kilang Al Zour telah memulai operasi komersial.

Baca juga: 27 Perusahaan Sangkal Dugaan Kartel Minyak Goreng di Sidang KPPU

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] KAI Diskon Tiket Kereta 25 Persen di Akhir Tahun | Garuda Indonesia Diskon Tiket Pesawat hingga 80 Persen

[POPULER MONEY] KAI Diskon Tiket Kereta 25 Persen di Akhir Tahun | Garuda Indonesia Diskon Tiket Pesawat hingga 80 Persen

Whats New
Cara Transfer GoPay ke OVO dan ShopeePay dengan Mudah

Cara Transfer GoPay ke OVO dan ShopeePay dengan Mudah

Spend Smart
Cara Transfer BCA ke BNI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BCA ke BNI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Simak Cara Beli Tiket Kereta Api Go Show di Loket Stasiun

Simak Cara Beli Tiket Kereta Api Go Show di Loket Stasiun

Spend Smart
Cara Transfer BCA ke ShopeePay dengan Mudah

Cara Transfer BCA ke ShopeePay dengan Mudah

Spend Smart
BI Bakal Tahan Suku Bunga hingga 2025

BI Bakal Tahan Suku Bunga hingga 2025

Whats New
Ingin Sukses di Dunia Digital? Coba Program Free Trial SEO dari Undercover.co.id

Ingin Sukses di Dunia Digital? Coba Program Free Trial SEO dari Undercover.co.id

Work Smart
BI Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Bisa 5,5 Persen

BI Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Bisa 5,5 Persen

Whats New
Menhub Akui Pembelian Motor Listrik Lewat Subsidi Masih Jauh dari Target

Menhub Akui Pembelian Motor Listrik Lewat Subsidi Masih Jauh dari Target

Whats New
Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Naik Mulai 1 Desember, Animo Masyarakat Bakal Susut?

Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Naik Mulai 1 Desember, Animo Masyarakat Bakal Susut?

Whats New
Kartu BPJS Kesehatan Hilang, Apa yang Harus Dilakukan?

Kartu BPJS Kesehatan Hilang, Apa yang Harus Dilakukan?

Whats New
Daya Saing Investasi RI Dinilai Kalah dengan Vietnam, Mengapa?

Daya Saing Investasi RI Dinilai Kalah dengan Vietnam, Mengapa?

Whats New
Kemenkop UKM: 58 Persen Wirausaha Muda Mulai Bisnis Ramah Lingkungan

Kemenkop UKM: 58 Persen Wirausaha Muda Mulai Bisnis Ramah Lingkungan

Smartpreneur
Pendapatan Negara 2024 Ditarget Rp 2.802 Triliun, Pemerintah Andalkan Investasi dan Pajak

Pendapatan Negara 2024 Ditarget Rp 2.802 Triliun, Pemerintah Andalkan Investasi dan Pajak

Whats New
Tahun Anggaran Terakhir Kabinet Jokowi, DIPA Kini Berbentuk Digital

Tahun Anggaran Terakhir Kabinet Jokowi, DIPA Kini Berbentuk Digital

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com