JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pegadaian (Persero) mencatat jumlah nasabah penjualan emas Pegadaian per Oktober 2022 ada sebanyak 199.000.
Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian Yudi Sadono mengatakan, jumlah tersebut tumbuh hingga 70 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 117.000 nasabah.
Sementara, nilai pembiayaan pada Oktober 2022 tercatat sebesar Rp 1,38 triliun pada Oktober 2022.
Angka ini tumbuh 87 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 742 miliar.
Baca juga: Pegadaian: Hadapi Krisis hingga Resesi, Masyarakat Perlu Tabungan Emas
Yudi menerangkan, masyarakat yang sudah mengakses Tabungan Emas Pegadaian juga terus tumbuh mencapai lebih dari 5,5 juta orang.
“Ini artinya, masyarakat sudah mulai aware terhadap emas, karena emas dapat menjadi perisai ketika terjadi serangan krisis. Selain harga emas tidak akan termakan inflasi, emas itu bersifat likuid atau bisa dicairkan kapan saja," ucap dia dalam siaran pers, dikutip Selasa (8/11/2022).
Baca juga: Berapa Bunga Pinjaman di Pegadaian?
Ia menambahkan, isu potensi resesi di tahun 2023 marak diperbincangkan masyarakat. Para pengamat ekonomi sampai pemerintah memprediksi resesi ekonomi akan terjadi tahun 2023 mendatang.
Menanggapi fenomena tersebut, Yudi bilang, masyarakat harus mempersiapkan diri dengan menabung atau investasi emas sebagai bantalan menghadapi goncangan krisis.
Menurut dia, instrumen investasi emas masih sangat menjanjikan dan masih diburu oleh masyarakat sebagai alat lindung nilai (hedging).
"Saat ini tren penjualan emas di Pegadaian mengalami kenaikan," ujar dia.
Baca juga: Cara Bayar Pegadaian Online lewat m-Banking BRI, BNI, Mandiri dan BCA
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.