Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keamanan Siber Jadi Fokus LPS, Sistem TI Terus Diuji Keamanannya dari Peretas

Kompas.com - 08/11/2022, 11:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjelaskan, keamanan siber menjadi perhatian besar saat ini.

Pasalnya para pelaku bisnis saat ini tidak sepenuhnya memahami risiko privasi data dan keamanan siber.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa berpesan pelaku bisnis perlu menguji sistem keamanan Teknologi Informasi dengan ketat dan berkala.

"Seolah-olah kita sendiri adalah peretas, memastikan kepatuhan terhadap undang-undang dan standar privasi data untuk mengurangi risiko peraturan, dan menerapkan forensik yang kuat ketika masalah datang,” kata Purbaya dalam siaran pers, Selasa (8/11/2022).

Baca juga: Bos LPS: Indonesia Pengalaman 4 Kali Hadapi Krisis, Tidak Usah Takut Resesi

Ia menambahkan, menjadi keniscayaan saat ini, lembaga atau organisasi penjamin simpanan sangat bergantung pada teknologi untuk operasi sehari-hari.

Sebab, sejumlah besar informasi sensitif telah disimpan, dikelola, dan diproses secara digital setiap hari.

Oleh karenanya, Purbaya bilang, akan semakin banyak ancaman dan kerentanan keamanan siber yang dihadapi.

“Ancaman dan kerentanan keamanan siber yang berkelanjutan terhadap kami sebagai regulator telah menjadi perhatian utama. Untuk mengelola risiko ini dengan lebih baik, sangat penting bagi lembaga kami untuk memperkuat manajemen risiko keamanan siber,” tegas dia.

Baca juga: Yuk Mengenal LPS, Si Penjamin Uang Nasabah di Bank, agar Tak Terulang Krisis 1998

Hal tersebut disampaikan dalam forum internasional, Kunjungan Studi Asia Pacific Regional Committee International Association of Deposit Insurers (APRC IADI) ke-2 tentang Keamanan Siber dan Manajemen Risiko Perusahaan untuk Penanggung Simpanan.

Forum ini diselenggarakan oleh APRC IADI bersama dengan LPS di Bali, pada 6-7 November 2022.

"Kunjungan studi ini bertujuan memperkaya dan memberikan pengetahuan dan keterampilan penting para peserta tentang Keamanan Siber dan Manajemen Risiko Perusahaan secara menyeluruh dan komprehensif,” imbuh dia.

Baca juga: Refleksi Keberadaan BI, OJK, LPS dan Efektivitas Mekanisme Transmisi Moneter dalam RUU PPSK


Lebih dari seratus peserta yang hadir secara langsung dalam kegiatan ini.

Mereka merupakan perwakilan dari otoritas penjamin simpanan di negaranya masing-masing dan lembaga perwakilan dari institusi keuangan internasional yakni World Bank dan IADI (International Association of Deposit Insurers) asosiasi yang menaungi otoritas penjamin simpanan di dunia.

Para peserta tersebut berasal dari tiga puluh negara yang tersebars dari kawasan Eropa, Amerika, Afrika, dan Asia.

Forum internasional Kunjungan Studi IADI APRC ke-2 ini turut dihadiri oleh Ketua IADI Asia Pacific Regional Committee Hidenori Mitsui, Penasehat Pelatihan Senior dan Bantuan Teknis Eugenia Alamillo, serta segenap Anggota Dewan Komisaris LPS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com