"Ini sangat penting bagi kehidupan manusia, saya berharap banyak wanita yang termotivasi untuk bekerja di pertambangan,” ujar Febriany.
2.Herjati
Wanita berusia 56 tahun ini menjabat sebagai Direktur Utama, Sillo Maritime Perdana perusahaan pelayaran kapal lepas pantai untuk industri migas dalam lima tahun terakhir.
Dalam kepemimpinan Herjati, ia berhasil menggandakan penjualan, dan mencapai 101 juta dollar AS di tahun 2021, serta 10 persen tahun ini.
Pada bulan September, Sillo Maritime mengakuisisi kapal tanker LNG 145.000 meter kubik melalui anak perusahaannya Golden Prima Maritim, Herjati berencana untuk membeli lebih banyak dalam beberapa tahun ke depan sehingga total armada perusahaan menjadi 23.
Herjati merupakan sarjana akuntansi dari Universitas Trisakti di Jakarta dan mulai bergabung dengan Sillo Maritime sebagai direktur keuangan pada tahun 2002.
Sebelumnya, beliau bekerja di bidang keuangan di berbagai industri mulai dari oleokimia hingga perbankan.
Baca juga: Daftar 3 Wanita Terkaya di Indonesia 2022 versi Forbes
3. Mutiara
Wanita berusia 64 tahun ini menjabat sebagai Direktur Utama, Murni Sadar. Kegigihannya menjadi dokter, termotivasi oleh kedua orang tuanya pada tahun 2004 mengalami kanker paru-paru.
“Sebelum orang tua saya meninggal, saya kelelahan karena membawa mereka keliling dunia selama dua tahun, mencari obat terbaik. Saya menemukan bahwa ada kebutuhan akan rumah sakit kanker di Indonesia, sehingga pasien tidak perlu pergi ke luar negeri untuk berobat,” kenang Mutiara.
Mutiara memulai karirnya sebagai dokter kepala sebuah Puskesmas di Sumatera Utara pada tahun 1987, sebelum bergabung dengan Rumah Sakit Umum Daerah Pematang Siantar sebagai dokter umum pada tahun 2000.
Satu dekade kemudian ia mendirikan Murni Sadar, rumah sakit khusus untuk kanker dan penyakit jantung. Pendiri lainnya termasuk kakak laki-lakinya bernama Ganda, adik perempuannya Bertha dan Thio Ida, serta keponakan Jacqueline Sitorus.
Jacqueline adalah putri dari adik Mutiara, Martua Sitorus, seorang miliarder Indonesia yang juga merupakan pengusaha kelapa sawit, properti, dan manufaktur semen.
“Sebagai dokter, saya puas jika hanya merawat satu pasien dalam sehari. Tetapi jika saya memiliki rumah sakit, saya dapat merawat 500 atau 1.000 pasien setiap hari. Itu jauh lebih baik,” katanya.
Dibuka pada tahun 2012, rumah sakit umum Medan juga menawarkan satu-satunya pusat onkologi dan kardiovaskular khusus, yang ingin direplikasi oleh grup di seluruh jaringan.
Untuk mendukung pertumbuhan yang pesat, Murni Sadar awal tahun ini tercatat di Bursa Efek Indonesia dan mengumpulkan 325 miliar rupiah (21 juta dollar AS). Mutiara dan keluarganya mempertahankan saham mayoritas di perusahaan, yang memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 3,7 triliun pada pertengahan Oktober.
Beroperasi di bawah merek Aminah, Murni Teguh dan Rosiva, enam rumah sakit Murni Sadar memiliki 858 tempat tidur di seluruh Bali dan kota-kota Jakarta, Medan dan Tangerang. Dalam pembangunan dua rumah sakit lagi, satu di Sumatera Utara dan satu lagi di Bandung Jawa Barat, yang akan membawa total kapasitas menjadi 1.000 tempat tidur pada akhir tahun. Rumah sakit ketiga, bekas gedung apartemen di Jakarta yang diakuisisi pada Agustus senilai Rp 121,2 miliar, rencananya akan dibuka tahun depan.
Meski kasus Covid-19 turun di Indonesia, Mutiara mengatakan calon pasien tetap takut tertular di rumah sakit. Alhasil, pendapatan Murni Sadar pada sembilan bulan pertama 2022 turun hampir 24 persen menjadi Rp 600 miliar dari tahun lalu. Dengan dibukanya rumah sakit baru, Mutiara mengharapkan pendapatan setahun penuh Murni Sadar mencapai Rp 858 miliar, turun 13 persen dari tahun 2021, kemudian dua kali lipat pada tahun 2023.
Mutiara yakin kunci suksesnya adalah keinginan untuk terus menimba ilmu. Ia memperoleh gelar sarjana kedokteran dari Universitas Kristen Indonesia Jakarta, kemudian gelar master dalam pengobatan tropis dan gelar Ph.D. dalam ilmu kedokteran dari Universitas Sumatera Utara.
Baca juga: Ini Daftar 10 Orang Terkaya di Dunia 2022 Versi Forbes
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.