JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,73 persen ke posisi 7.050,12 pada sesi perdagangan Selasa (8/11/2022) kemarin. Koreksi ini mengakhiri reli 3 hari berturut-turut indeks saham nasional.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher menilai, koreksi disebabkan oleh aksi ambil keuntungan atau profit taking investor. Tercatat, investor asing melakukan net sell sebesar Rp 193,66 miliar di seluruh pasar.
Namun demikian, Ia memproyeksi, pada sesi perdagangan Rabu (9/11/2022) hari ini IHSG kembali menguat. IHSG hari ini diprediksi bergerak pada rentang support-resistance 7.022-7.094 dan secara lebih luas 6.994-7.138.
Baca juga: Tidak Mampu Bangkit, IHSG Ditutup Melemah 0,74 Persen
Secara teknikal, Ia bilang, candlestick membentuk long black body dengan volume yang cukup tinggi. Ini sebenarnya mengindikasikan potensi pelemahan indek saham, namun musim rilis kinerja diproyeksi masih menopang IHSG hari ini.
"Musim rilis kinerja kuartal III-2022 serta pembagian dividen beberapa emiten akan menopang pergerakan," kata dia, dalam risetnya, Selasa.
Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya justru mengatakan, IHSG hari ini berpotensi melemah. Indeks saham diproyeksi bergerak pada rentang 6.954-7.172.
Ia bilang, perkembangan pergerakan IHSG masih terlihat betah berada dalam area konsolidasi wajar. Menurutnya, hingga saat ini potensi tekanan masih cukup besar dibandingkan dengan kemampuan untuk naik.
Baca juga: IPO Blibli Alami Oversubscribe 4,4 Kali
"Namun sentimen belum terlalu terlihat ada yang menonjol untuk dapat menjadi booster terhadap pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang," ucapnya.
Beberapa saham yang menarik untuk dicermati untuk perdagangan hari ini menurut William ialah, JSMR, BBNI, AALI, ASRI, BBCA, UNVR, dan WIKA. Sementara Dennies merekomendasikan saham TOWR, BRPT, BMTR, BNGA, dan AMRT.
Baca juga: Indef Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2022 Capai 5,1 persen
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.