Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanja Natal dan Tahun Baru Diprediksi Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi di Bangka Belitung

Kompas.com - 09/11/2022, 11:10 WIB
Heru Dahnur ,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Perekonomian Bangka Belitung pada kuartal IV 2022 diperkirakan terus tumbuh bahkan lebih tinggi dibandingkan kuartal III 2022. Hal itu didorong oleh mobilitas masyarakat yang meningkat seiring dengan adanya Natal, tahun baru dan libur sekolah.

Aktivitas pada akhir tahun bakal meningkatkan konsumsi masyarakat yang sekaligus mengakselerasi perekonomian daerah. Namun demikian, harga komoditas unggulan Bangka Belitung belum sepenuhnya pulih sehingga bisa menahan pertumbuhan ekonomi.

Plt Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bangka Belitung Agus Taufik mengatakan, pada kuartal III 2022 pertumbuhan ekonomi Kepulauan Bangka Belitung tercatat sebesar 4,51 persen, melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,24 persen (yoy).

Baca juga: Dibuka Melemah, IHSG Bergerak Fluktuatif Pagi Hari Ini

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Triwulan III 2022 terutama didorong konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, dan investasi. Sementara itu ekspor luar menurun sejalan dengan tren penurunan harga komoditas unggulan Bangka Belitung di pasar global.

Konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 5,78 persen, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,94 persen (yoy). Hal itu didorong perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha dan Tahun Baru Islam, liburan sekolah, acara Development Working Group G-20 di Belitung, serta realisasi gaji ke-13.

Kemudian ada tunjangan pegawai sehingga mendorong peningkatan konsumsi masyarakat. Demikian pula halnya investasi tumbuh 6,00 persen (yoy), meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh 1,65 persen (yoy).

"Peningkatan investasi didorong oleh penambahan kendaraan dan realisasi belanja modal APBD, serta pengadaan mesin/peralatan listrik untuk serat optik kabel bawah laut," ujar Agus dalam keterangan pers, Selasa (8/11/2022).

Agus menuturkan, peningkatan pendapatan masyarakat tercermin pula dari Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan yang tumbuh positif. Per 30 September 2022, DPK tumbuh 10,38 persen (yoy), sementara kredit tumbuh sebesar 9,50 persen (yoy), dengan rasio intermediasi perbankan (Loan to Deposit Ratio) 52,62 persen sehingga masih terdapat room bagi perbankan untuk meningkatkan fungsi intermediasi kredit guna mendorong pertumbuhan ekonomi di Bangka Belitung.

Baca juga: Luhut: Persiapan KTT G20 Bali Sudah 99 Persen

Sementara ekspor luar negeri mengalami kontraksi 10,55 persen (yoy), lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 26,75 persen (yoy). Penurunan kinerja ekspor terjadi karena turunnya nilai ekspor komoditas unggulan Bangka Belitung terutama timah, karet, lemak dan minyak hewan seiring dengan tren penurunan harga komoditas tersebut di pasar global.

Selanjutnya impor luar negeri juga terkontraksi 22,07 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan kuartal sebelumnya yang terkontraksi sebesar 9,96 persen (yoy). Secara nilai dan volume, terjadi penurunan impor pada bahan bakar mineral, produk keramik, dan mesin peralatan listrik.
Dari sisi Lapangan Usaha (LU), PDRB Babel terutama didorong oleh transportasi dan pergudangan sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat.

Sedangkan LU perdagangan dan LU industri pengolahan tumbuh melambat dari triwulan sebelumnya. LU transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 32,98 persen (yoy), lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 24,42 persen (yoy).

Baca juga: Hingga Oktober 2022, Pemerintah Sudah Kantongi Rp 9,17 Triliun dari Pajak Digital

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com