Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi RI Terus Tumbuh Positif, Bahlil: Jangan Kita Terbuai dan Euforia

Kompas.com - 10/11/2022, 13:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengatakan, meski ekonomi Indonesia terus tumbuh positif tetapi tetap jangan terbuai.

"Nah hati-hati, saya ada sedikit ini ya berbeda pendapat dengan sebagian orang mengatakan bahwa ekonomi Indonesia akan baik-baik saja. Saya jujur saja, pertumbuhan ekonomi kita 5,72 persen jangan kita terbuai," katanya dalam konferensi pers ditayangkan virtual, Kamis (10/11/2022).

Alasan Bahlil, tekanan dari ekonomi global akan berdampak terhadap kondisi perekonomian seluruh negara termasuk Indonesia.

"Kenapa? baseline kita pada kuartal yang sama di 2021 itu tidak lebih 4 persen, 3,9 sekian enggak sampai 4 persen. Beda dengan baseline kita di kuartal kedua 2021. Di kuartal keempat, ini akan mulai pada sebuah tantangan baru kalau kondisi global tidak membaik," sambung dia.

Baca juga: Sri Mulyani Optimistis Ekonomi 2022 Bisa Capai 5,3 Persen

Ditambah lagi, tahun 2023, Indonesia mulai memasuki tahun politik. Bila tahun politik tersebut tidak terjaga stabilitasnya maka juga akan berdampak terhadap perekonomian nasional.

"Jadi kita jangan euforia, gembira oke tapi jangan sampai kemudian kita sudah seolah-olah menganggap bahwa kita tidak ada tantangan ke depan. 2023 teman-teman, saya berani taruhan bahwa ekonomi kita, ekonomi global, tidak akan sebaik 2022 kalau tidak mampu kita memastikan stabilitas," ucap Bahlil.

"Ekonomi kita di 2023 akan membaik kalau ada jaminan stabilitas. Stabilitas politik, stabilitas keamanan, maupun stabilitas kebijakan yang penting. Saya hari ini membaca beberapa statemen para senior-senior saya, para teman-teman saya yang seolah-olah menganggap seolah-olah 2023 akan biasa-biasa saja. Saya tidak mau takabur untuk menuju ke sana," lanjutnya.

Baca juga: Hadapi Resesi 2023, Ini Jurus yang Disiapkan Pemerintah

 


Pemberitaan Kompas.com sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022 tumbuh sebesar 5,72 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Realisasi itu melanjutkan pertumbuhan positif pada kuartal-II 2022 yang sebesar 5,44 persen (yoy). Sementara secara kuartalan ekonomi Indonesia tumbuh 1,81 persen (quarter to quarter/qtq). Maka secara kumulatif Januari-September 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,40 persen dibandingkan periode yang sama di 2021.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, bila melihat pertumbuhan secara tahunan, maka realisasi itu menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia trennya terus membaik karena mengalami pertumbuhan di atas 5 persen sejak kuartal IV-2021.

Baca juga: Suku Bunga BI Naik Lagi 50 Bps, Apa Saja Dampaknya ke Ekonomi RI?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com