Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikira "Brand" Luar, Cerita Ediansyah Mantan Salesman hingga Punya Merek Buccheri

Kompas.com - 10/11/2022, 15:40 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa sangka Buccheri salah satu brand ritel yang menjual sepatu dan tas berkualitas untuk pria dan wanita adalah brand lokal asli Indonesia.

Produk lokal ini juga sering sekali dikenakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di beberapa kesempatan.

Director of Buccheri Indonesia Group Yansens Yansah, yang juga saat ini menjadi penerus generasi kedua Buccheri, menceritakan bahwa brand lokal yang satu ini didirikan oleh ayahnya Ediansyah pada tahun 1980.

Kala itu, Ediansyah sendiri salah satu perantau asal Kalimantan yang memilih Jakarta sebagai tempatnya mengadu nasib sebagai seorang salesman.

"Founder-nya bapak saya, dia perantau asal Kalimantan yang hanya menjadi salesman," ujar Yansens saat dijumpai Kompas.com di Sarinah, Jakarta, Kamis (10/11/2022).

Baca juga: Kisah Sukses Bobby Gafur, dari Jualan Koran Bekas hingga Jadi Bos OASA

Adapun keinginan Ediansyah membangun sebuah pabrik rumahan yang memproduksi sepatu adalah agar masyarakat di sekitarnya bisa memiliki sepatu pantofel kulit yang comfortable, dan kualitas yang juga bagus.

Ketika sudah memiliki pabrik rumahan dan kecil-kecilan, banyak sekali pelanggannya yang suka akan produk sepatu buatan tangannya. Bahkan, tak jarang brand-brand besar yang pada saat itu sudah terkenal, mengambil produk sepatu dari dirinya.

Namun, titik balik ia resmi melaunching brand Buccheri adalah dia berpikir kenapa produk sepatunya dijual lagi oleh orang lain dengan harga yang mahal. Padahal, harga aslinya tidak begitu mahal.

Berkat niatnya tersebutnya, terciptalah Buccheri.

Penamaan untuk brand Buccheri sendiri hanya penamaan yang terlintas begitu saja. Oleh sebab itu, Yansens menampik jika ada beberapa media yang mengira nama Buccheri diambil dari nama Ediansyah dan 2 saudaranya Budi dan Hery.

Baca juga: Bisnis Mainan tapi Tak Main-main, Cerita Rita Jadi Pahlawan bagi Puluhan Lulusan SLB di Yogyakarta

"Tidak, ini juga mau saya klarifikasi kalau nama Buccheri itu bukan singkatan. Tapi yah karena memang ayah saya terlintas saja dengan nama itu dan mengira nama itu cocok, yah sudah. Bukan karena singkatan yah," kata Yansens menegaskan.

Masih di tahun yang sama, Ediansyah pun memberanikan diri untuk membuka toko pertamanya di Pasar Baru, Jakarta Pusat.

"Syukurnya disambut oleh banyak pelanggan kami. Mulai dari 10 toko, 20 toko, hingga saat ini 120 toko," kata Yansens.

Buccheri sendiri hingga saat ini tengah memiliki ribuan pekerja untuk ditempatkan di beberapa pabrik Buccheri.

"Pabrik ada 4-5 untuk buat tatak, sol, dan heels. Kemudian ada juga pabrik sepatu 4 lainnya, ada di Tangerang dan Jakarta," ungkapnya.

Yansens mengaku bersyukur jika brand sepatunya disangka-sangka berasal dari luar negeri. Hal ini jugalah yang menjadi motivasinya untuk terus berekspansi hingga ke kancah Internasional.

"Strategi kami menuju go international itu kami akan terus bekerja sama dengan brand luar negeri untuk ajang bergensi di luar sana. Selain itu, kami juga akan terus meningkatkan kualitas sepatu kami," pungkasnya.

Baca juga: Cerita Ermaneli Buka Usaha Rendang Hingga Berhasil Ekspor ke Jepang dan AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com