Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti: Senyawa BPA Berbahaya untuk Kemasan Pangan

Kompas.com - 11/11/2022, 06:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (Unhas) Anwar Daud mengatakan, bahan kimia Bisphenol A (BPA) berbahaya bila digunakan untuk kemasan pangan.

Menurut pendapatnya, BPA bukan hanya dapat memicu penyakit berbahaya. Galon air mineral bekas pakai mengandung BPA yang lazim dicuci, disikat, dan digunakan berulangkali juga menjadi sumber mikroplastik yang tak kalah berbahaya.

"BPA paling banyak digunakan di kemasan kaleng, makanan dan minuman. Padahal berdasarkan hasil riset kesehatan yang ada sekarang, BPA adalah senyawa yang paling berbahaya di kemasan,” kata dia dalam keterangan pers, Kamis (10/11/2022).

Baca juga: Asosiasi: Pelabelan BPA Tidak Berpengaruh ke Bisnis Depot Air Minum

Lebih lanjut, Kepala Pusat Studi Lingkungan Unhas ini memaparkan hasil penelitiannya juga mengangkat sejumlah hasil riset internasional tentang bahaya BPA pada kesehatan manusia dan lingkungan.

BPA adalah bahan kimia sintetis organik yang biasa digunakan dalam produksi industri plastik polikarbonat (PC) dan resin epoksi.

“Penggunaan BPA secara global diperkirakan akan mencapai 10,6 juta metrik ton pada 2022,” imbuh Anwar.

Baca juga: Ombudsman Nilai Sosialisasi Bahaya BPA Perlu Ditingkatkan

 


Ia menerangkan, beberapa studi biomonitoring manusia menunjukkan, penggunaan BPA yang luas telah menyebabkan meluasnya paparan pada manusia, dan berdampak pula pada kesehatan manusia.

Kemudian, Anwar bilang, peningkatan kadar BPA pada urin, berhubungan dengan obesitas, gangguan kesuburan, dan penyakit kardiovaskular.

"Paparan BPA juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker,” timpal dia.

Baca juga: Galon di 6 Daerah Terpapar BPA, BPOM Sebut Pentingnya Pengawasan dan Perbaikan Sistem

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com