Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Home Credit Indonesia Soroti Ekonomi Digital di "Side Event" G20

Kompas.com - 11/11/2022, 17:51 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

BADUNG, KOMPAS.com - Pembahasan terkait ekonomi digital kembali menghangat jelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November 2022.
Hal itu karena topik tersebut muncul dalam acara sampingan (side event) G20 yakni Bloomberg CEO Forum di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (11/11/2020).

CEO Home Credit Indonesia Animesh Narang yang jadi salah satu pembicara mengatakan, pihaknya menilai pentingnya mendorong inklusi keuangan di tengah perkembangan ekonomi digital saat ini.

“Kami yakin bahwa Indonesia siap menghadapi tantangan global. Termasuk Home Credit yang merupakan bagian dari Home Credit Internasional," ujarnya.

Baca juga: LPS Siapkan Rp 3,87 Triliun untuk Bangun Infrastruktur di IKN Nusantara

"Kami memiliki pengalaman yang baik dalam menghadapi siklus ekonomi. Kami akan terus berupaya untuk menggenjot inklusi keuangan terutama di luar Pulau Jawa.” sambung dia.

Saat ini kata Animesh, Home Credit sudah menjangkau 200 kota di Indonesia dengan jumlah pelanggan mencapai 6 juta orang.

Home Credit menyalurkan layanan pembiayaan melalui aplikasi digital yang bisa diakses dengan mudah oleh siapa pun.

Ia mengatakan pemanfaatan teknologi merupakan kunci penting untuk terus berekpansi dan membina sumber daya manusia yang unggul.

Baca juga: 11 Bandara Pendukung Disiapkan untuk Pesawat VVIP KTT G20

Untuk menunjang bisnis, Animesh mengatakan pihaknya membangun tim Data Science di Indonesia.

Sebelumnya, Laporan e-Conomy SEA tahun ini memproyeksikan bahwa ekonomi digital Indonesia akan mencapai Gross Merchandise Value (GMV) senilai 77 miliar dollar AS pada 2022, setelah tumbuh sebesar 22 persen selama setahun terakhir.

Di Indonesia, sektor e-commerce terus mendorong ekonomi digital dan nilainya diperkirakan akan mencapai 59 miliar dollar AS pada tahun 2022.

Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf mengatakan, meskipun aktivitas belanja offline kini mulai kembali bergairah, sektor e-commerce menyumbang 77 persen dari keseluruhan ekonomi digital.

“Indonesia memiliki sektor e-commerce dengan pertumbuhan tercepat kedua (setelah Vietnam) tetapi selain GMV ada banyak dimensi pertumbuhan yang kini juga harus difokuskan,” ucap Randy Jusuf dalam diskusi virtual, Selasa (8/11/2022).

Baca juga: Gap Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia Turun pada 2022 Jadi 35,33 Persen

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com