Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Airlangga: Sektor Keuangan Digital Punya Potensi yang Sangat Menjanjikan

Kompas.com - 11/11/2022, 18:40 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan sektor keuangan digital memiliki potensi yang besar untuk digarap agar dapat mendukung percepatan pertumbuhan dan pemulihan ekonomi nasional.

Pasalnya, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) jumlah penyaluran pinjaman online atau fintech peer to peer lending pada September 2022 sebesar Rp 19,49 triliun atau naik 36,67 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Selain itu, dia bilang, saat ini di Indonesia transaksi ekonomi keuangan digital terus meningkat karena ditopang oleh peningkatan akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan kebudayaan sistem pembayaran digital, dan akselerasi digital banking.

Baca juga: Indonesia Fintech Summit 2022, Layanan Keuangan Digital Harus Dorong Inklusi Keuangan

Hal ini tercermin dari data Bank Indonesia (BI) yang menunjukkan nilai transaksi uang elektronik selama 2022 naik hingga Rp 404 triliun atau tumbuh 32,27 persen yoy.

Sementara nilai transaksi digital banking diproyeksikan bertambah sebesar 30,19 persen yoy hingga mencapai Rp 53.144 triliun.

"Tren tersebut menunjukkan bahwa sektor keuangan digital punya potensi yang sangat menjanjikan," ujarnya saat acara 4th Indonesia Fintech Summit 2022, Jumat (11/11/2022).

Oleh karenanya, untuk mewujudkan pertumbuhan yang kuat melalui inovasi keuangan digital, ekosistem ekonomi dan keuangan digital harus didorong agar semakin berdayasaing, sesuai perkembangan teknologi, dan berkeamanan siber.

Baca juga: Bangun Kepercayaan Konsumen di Keuangan Digital, OJK Luncurkan 3 Inisiatif

"Pemerintah bersama OJK dan BI akan terus mendukung perkembangan kontribusi industri fintech terhadap penguatan ekonomi digital nasional melalui regulasi dan kebijakan," ucapnya.

Di sisi lain, tingkat inklusi dan literasi keuangan nasional juga perlu terus ditingkatkan agar seluruh kalangan masyarakat dapat memahami dan mendapatkan layanan keuangan digital.

Pada 2022, tingkat literasi dan inklusi keuangan nasional mengalami peningkatan dibanding 2019 menjadi masing-masing 49,68 persen dan 86,1 persen.

"Layanan keuangan digital harus makin inklusif dan mampu menjangkau segenap lapisan masyarakat dalam hal ini industri fintech dapat berperan sebagai enabler dalam mendigitalisasi para pelaku usaha khususnya UMKM," tutur Airlangga Hartarto.

Baca juga: Literasi Keuangan Digital Masyarakat Masih Terbatas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com