Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Bali, Bos Binance Jelaskan Permasalahan FTX yang Buat Pasar Kripto Meradang

Kompas.com - 13/11/2022, 08:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar kripto sempat dihebohkan dengan kabar krisis likuiditas yang dialami oleh salah satu platform transaksi terbesar, FTX, pada pertengahan pekan ini. Harga mayoritas kripto langsung tumbang setelah kabar tersebut beredar.

CEO Binance Changpeng Zhao (CZ) menjelaskan, permasalahan yang dihadapi oleh platform kompetitornya itu bukan suatu hal yang tiba-tiba terjadi.

Menurutnya, krisis yang dihadapi FTX saat ini merupakan buntut dari permasalahan penyalahgunaan pengunaan dana pelanggan yang telah terjadi cukup lama.

"Masalahnya tidak terjadi hanya dalam 3 hari. Jadi pada dasarnya, FTX menyalagunakan dana, mereka menggunakan dananya untuk hal lain," ujar Changpeng Zhao, dalam gelaran Indonesia Fitech Summit 2022, Bali, Jumat (11/11/2022).

Baca juga: Dalam Satu Hari, Kekayaan Bos FTX Lenyap Rp 218,4 Triliun

Adapun pemantik dari kekacauan yang terjadi berasal dari sebuah laporan yang menyebutkan, perusahaan investasi yang juga dibangun oleh bos FTX, Alameda Research, ternyata memiliki porsi kripto token asli FTX, FTT, yang sangat besar ketimbang kripto lain.

"Dan tim Saya mengatakan, 'CZ (Changpeng Zhao) kita masih memiliki banyak FTT Coin, haruskah kita menjualnya?' Boleh, kenapa enggak?" kata CZ.

Baca juga: Mengapa Kabar Binance Akuisisi FTX Bikin Pasar Kripto Rontok?

Binance likuidasi kepemilikan FTT

Binance akhirnya memutuskan untuk melikuidasi kepemilikan FTT senilai 580 juta dollar AS, yang utamanya berasal dari keluarnya FTX pada satu setengah tahun lalu.

Keputusan ini kemudian disampaikan langsung oleh CZ melalui cuitannya, sebagai bentuk keterbukaan informasi kepada pengguna dan komunitas kripto.

Baca juga: Pasar Kripto Rontok Lagi, Usai Binance Bakal Akuisisi FTX, Bursa Pesaingnya

 


Selang satu hari kemudian, CZ bilang, CEO FTX Sam Bankman-Fried langsung menghubunginya via telepon. Pria yang akrab disapa SBF itu mengatakan, permasalahan yang dihadapi saat ini lebih besar dari pemberitaan.

Oleh karenanya, kedua belah pihak berupaya menjajaki suatu kesepakatan, dengan tujuan utama melindungi konsumen dari permasaahan yang dihadapi FTX.

Baca juga: Binance Batal Akuisisi FTX

 

 

"Maju-mundur" Binance akuisisi FTX

Namun, CZ menilai, kesepakatan yang ditawarkan tidak masuk akal.

"Dari aspek finansial ada permasalahan besar. Dari pengguna baru FTX, akan terjadi overlap, kita mengcover seluruh wilayah yang mereka cover, dan mereka memliki lebih sedikit pengguna dari kita," tuturnya.

"Dari perspektif teknologi dan produk, kita memiliki produk yang lebih superior, kita memiliki apa yang mereka tidak miliki," tambah dia.

Dengan mempertimbangkan berbagai aspek tersebut, Binance pada akhirnya memutuskan 'mundur' dari kesepakatan dengan FTX. Apalagi saat ini regulator AS sedang melakukan investigasi terhadap kasus yang dihadapi FTX.

"Setelah saya paham tidak bisa menyentuh (kesepakatan) lagi, saya langsung mengumumkan itu sesegara mungkin. Kita tidak ingin memperlambat penolakan, itu prinsip saya dalam berbisnis," ujarnya.

Menurutnya, 'kabar buruk' itu akan menjadi lebih baik bagi pasar kripto, dari pada pasar perlu menunggu ketidakpastian. Ini kemudian sempat direspons positif oleh pasar kripto.

"Ketidakpastian lebih buruk dari kabar negatif," ucap CZ.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com