Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Karhutla, PHE Jambi Merang Kenalkan Inovasi Sekat Kanal Terpal dan Sekat Bakar

Kompas.com - 13/11/2022, 09:33 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAMBI, KOMPAS.com - Untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Muara Medak, Kecamatan Bayung Lencir, Musi Banyuasin, diperkenalkan dua inovasi pencegahannya yakni sekat kanal terpal dan sekat bakar. 

Upaya cegah karhutla ini diinisiasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Jambi Merang, yang merupakan bagian dari Subholding Upstream Pertamina, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR)-Regional Sumatera, Zona 1. 

Program cegah karhutla di Desa Muara Medak berupa program restorasi lahan gambut, bernama program Regu Peduli Air (REPAIR).

"Program ini merupakan replikasi program sebelumnya di desa lain yang sukses, yakni program Kelompok Tanggap Api Desa Mendis (Ketan Adem)," kata Handri Ramdhani, Manager Communication Relations & CID PHR-Regional Sumatera, di Jambi, melalui keterangannya, Minggu (13/11/2022). 

Baca juga: Membasahi Lahan Gambut, Bercocok Tanam hingga Beternak, Cara Suku Anak Dalam Jambi Cegah Kebakaran Berulang

Ia mengatakan, sebelumnya sistem penanggulangan bencana kebakaran yang ada tidak mampu mengatasi api. Warga pun lebih sering ikhlas menerima kenyataan pahit menghirup asap kebakaran sambil terus mengawasi si jago merah agar tidak menjalar ke pemukiman.

Dalam program REPAIR bentukan PHE Jambi Merang, tugasnya adalah menjaga ketersediaan air di Sekat Kanal.

“Kondisi karhutla berulang berangsur berubah saat terpal plastik mulai digunakan warga sebagai bahan utama membuat sekat air. Ide tersebut didorong oleh tim PHE Jambi Merang,” ujar Edi Susanto, Ketua Gapoktan Berkah Hijau Lestari. Gapoktan Berkah Hijau Lestari membawahi 14 Kelompok Tani Hutan (KTH) dengan 879 anggota petani.

Baca juga: Kisah Pahlawan Cilik, Anak-anak Pemburu Sampah Plastik agar Tidak Merusak Sungai dan Lingkungan

Edi mengatakan, Gapoktanhut Berkah Hijau Lestari bersama PHE Jambi Merang membangun 16 unit Sekat Kanal Terpal. Ini jadi salah satu inovasi terbaru yang terbukti sangat membantu warga menghalau api.

“Konsepnya bukan ada api baru dipadamkan. Jadi sebelum kemarau datang kita lihat tinggi muka air. Kalau air dibawah 40 cm kita harus memasang sekat agar air tidak terus turun dan lahan gambut tetap basah,” ujar Edi.

Baca juga: Perjalanan Ketan Adem Binaan PHE Jambi Merang, dari Bikin Wisata Embung hingga Cegah Karhutla dan Pengeboran Ilegal

Program sekat bakar

PHE Jambi Merang juga memberikan berbagai bantuan agar warga tetap bisa meningkatkan perekonomian selain menjaga wilayahnya dari kobaran si jago merah dengan memperkenalkan Sekat Bakar.

Metode ini khusus untuk menghalau api di lahan gambut dengan memanfaatkan tanaman yang sulit untuk terbakar seperti nanas, jelutung, dan Pinang. Selain bisa menghambat jalaran api, tanaman-tanaman tersebut juga bernilai ekonomi.

Hingga kini sudah dua hekare lahan yang dimanfaatkan untuk ditanami Nanas dengan harga untuk satu buah berkisar Rp 1.500-Rp 2.500. Luasan itu ditargetkan terus bertambah. “Kami sih niatnya kalau bisa jadi 8 ha untuk tanam Nanas. Jadi dari yang 2 ha sekarang nanti bisa produksi bibit sendiri, sehingga mengurangi ongkos,” ujar Edi selaku ketua RT.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com