Oleh: Prof. Djoko Budiyanto S Ph.D.
PAPARAN Menteri Pariwisata Sandiaga Uno tentang digitalisasi UMKM menarik untuk dicermati (Kompas.com, 10/11/2022).
Dengan target 30 juta pelaku UMKM onboarding ke platform digital kita bisa membayangkan impak luar biasa dalam konteks perekonomian Indonesia.
Mengapa? Tak diragukan adopsi teknologi digital di berbagai kalangan konsumen sangat tinggi.
Data awal tahun 2022 menunjukkan peningkatan sebesar 3,6 persen sehingga total koneksi perangkat seluler di Indonesia mencapai 370,1 juta, maka sejumlah itulah pasar potensial terbentuk.
Rasanya ini yang menyebabkan Presidensi G20 meletakkan digitalisasi UMKM sebagai prioritas kegiatan terkait ketahanan ekonomi.
Eksploitasi teknologi digital menjanjikan inovasi terkait dengan efektivitas maupun efisiensi. Tentu saja eksploitasi digitalisasi di samping mempunyai implikasi positif, misalnya, peningkatan kemudahan maupun kenyamanan layanan, juga bisa mengandung aspek negatif.
Penargetan konsumen dalam skala mikro pengenalan wajah, misalnya, di samping membantu pihak pengusaha dalam meningkatkan efektifitas promosi, juga bisa berpotensi negatif saat berada di tangan yang salah.
Rasanya kita masih belum lupa kasus penyalahgunaan data Facebook dalam kasus Cambridge Analytica.
Terlepas dari opportunity yang bisa didapat dari digitalisasi UMKM, ada beberapa hal yang mungkin perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.