Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Produksi: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Kompas.com - Diperbarui 24/09/2023, 00:00 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Biaya produksi adalah modal atau dana yang wajib dikeluarkan oleh perusahaan dalam membuat suatu produk atau jasa. Perhitungan production cost atau biaya produksi nantinya menjadi acuan bagi perusahaan sebelum menentukan harga jual. 

Apa yang dimaksud dengan biaya produksi

Secara sederhana, biaya produksi adalah akumulasi pengeluaran yang diperlukan oleh perusahaan untuk bisa memproses bahan baku hingga menjadi produk. Dengan kata lain, total biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi disebut biaya produksi. 

Menurut Kuswadi (2005), pengertian biaya produksi adalah biaya yang berkaitan dengan perhitungan beban pokok produksi atau beban pokok penjualan.

Baca juga: Cara Mengambil Uang di ATM Luar Negeri Pakai Kartu Debit BCA

Dilansir dari Investopedia, biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan dari pembuatan produk atau penyediaan layanan yang menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.

Biaya produksi ini mencakup berbagai biaya, seperti biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, dan biaya overhead pabrik.

Dengan demikian, pengertian biaya produksi adalah ongkos produksi yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk menghasilkan suatu barang atau produk jadi, sampai barang tersebut siap dipasarkan atau dijual.

Baca juga: Mantan Dirut Pertamina Ari Soemarno Meninggal Dunia

Jenis biaya produksi

Dilansir dari Gramedia.com, secara umum ada 5 jenis biaya produksi yang dikenal untuk mengakumulasikan pengeluaran saat pengelolaan barang. Berikut jenis-jenis biaya produksi yang ada di perusahaan manufaktur:

1. Biaya tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap adalah pengeluaran yang jumlahnya tidak akan mengalami perubahan, meskipun volume produksi barang mengalami peningkatan maupun penurunan. Jenis biaya yang satu ini mempunyai sifat pasti, sehingga bisa dianggarkan secara tepat.

Unsur biaya tetap mempunyai jumlah nominal sama yang harus dibayarkan pada setiap proses produksinya. Biaya tetap tidak akan mengalami pembengkakan sekalipun proses produksi sedang padat, sehingga bisa meningkatkan output.

2. Biaya variabel (Variabel Cost)

Biaya variabel adalah biaya yang besarnya bergantung pada output. Semakin tinggi produksi barang, maka biaya variabel juga akan meningkat.

Biaya variabel hanya akan diperlukan pada saat proses produksi berlangsung, sehingga menjadi dasar pengeluaran per unit yang akan dilaporkan. Jenis biaya variabel yang ada diperlukan pada proses produksi adalah pembelian bahan baku.

Baca juga: Dinilai Masih Kurang, Jokowi Ajak Menkeu G20 Perbanyak Dana Pandemi

3. Biaya rata-rata (Average Cost)

Biaya rata-rata adalah biaya per unit yang akan didapatkan dengan cara membagi total pengeluaran dengan jumlah output produksi. Biaya rata-rata ini dibutuhkan oleh perusahaan untuk menentukan keputusan produksi kedepannya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com