JAKARTA, KOMPAS.com - Investasi dan perdagangan masih menjadi salah satu pendorong perekonomian, terutama di tengah momentum pemulihan pasca-pandemi.
Dalam upaya pemulihan perekonomian di tengah berbagai disrupsi, bukan hanya korporasi besar yang berperan penting, melainkan juga para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) Vassilis Gkatzelis mengatakan, pandemi dan persoalan geopolitik membawa dampak pada rantai pasok dan komponennya.
Untuk itu, perlu ada antisipasi dengan mengetahui data rantai pasok dari hulu ke hilir secara global dan regional.
Baca juga: Go Global, LPEI Boyong 10 UMKM Unggulan pada G20 Summit
Bukan hanya korporasi, UMKM pun menjadi fokus dari Task Force B20 untuk perdagangan dan Investasi karena perannya yang besar bagi perekonomian.
Secara global, UMKM berkontribusi 50 persen pada perekonomian. Di Indonesia sendiri kontribusinya mencapai 60 persen pada Produk Domestik Bruto (PDB).
Salah satu bukti dari peran UMKM adalah pertumbuhan trade finance sebesar 16 persen pada saat pandemi dan diperkirakan akan terus meningkat.
“Sehingga, penting untuk menyertakan UMKM dalam rantai pasok global,” kata Vassilis dalam siaran pers, dikutip pada Senin (14/11/2022).
Dia optimistis dengan komitmen Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi yang lebih luas melalui pemberdayaan UMKM.
Syaratnya, UMKM perlu diberikan ekosistem yang lebih luas, terintegrasi dengan rantai pasok, serta memiliki akses teknologi dan pada pasar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.