Apalagi kalau ditambah sikap dan kebijakan AS atas Taiwan. Maka pemerintah Joe Biden pernah menyebut bahwa mengelola hubungan Amerika dengan Beijing merupakan "tes geopolitik terbesar abad ke-21."
Itulah sebabnya, pertemuan bilateral antara Joe Biden dan Xi Jinping, tidak hanya menarik tapi penting.
Tentu, Indonesia sebagai presidensi G20 sangat berharap bahwa hasil pertemuan mereka akan sungguh memberikan sumbangan berarti bagi terealisasinya “Recover Together, Recover Stronger."
Indonesia yang memegang presidensi pun, akan berusaha sekuat tenaga menjadikan hajatan KTT G20 ini, ingin memberikan sumbangan besar bagi "pemulihan perekonomian global dan kokohnya kembali kerja sama multiralteral." Selain, tentu, ingin juga meningkatkan profil internasional Indonesia.
Keinginan semacam itu, tidak berlebihan. Sebagai negara berpenduduk terbesar keempat di dunia--China, India, AS, dan Indonesia--Indonesia tidak hanya ingin lebih berperan di dunia, tetapi juga lebih diperhitungkan karena memberikan sumbangan besar bagi terciptanya perdamaian dunia.
Indonesia tidak hanya ingin berperan besar di Asia Tenggara (ASEAN) tetapi juga di dalam percaturan dunia yang lebih luas dan besar lagi.
Semoga lewat hajatan KTT G20 ini, peran serta dan sumbangan Indonesia bagi penciptaan harmoni dunia, stabilitas dan keberlanjutan perekonomian dunia, dan perdamaian dunia menjadi semakin nyata.
Dan, KTT G2O Bali, benar-benar mampu menumbuhkan kesadaran sejati para pemimpin dunia akan arti pentingnya kerja sama dan bekerja bersama untuk merawat dunia ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.