JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,98 persen ke posisi 7.019,39 pada sesi perdagangan Senin (14/11/15). Ini terjadi seiring dengan adanya aksi penjualan bersih (net sell) yang dilakukan investor asing.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher mengatakan, IHSG ditutup melemah meskipun beberapa data ekonomi global tercatat cukup baik. Dari dalam negeri sendiri, sentimen musim rilis kinerja kuartal III-2022 sudah mulai mencapai akhir.
"Namun beberapa yang baru merilis mencatatkan kinerja cukup baik," kata dia, dalam risetnya, Senin.
Lebih lanjut Ia bilang, pelemahan IHSG berpotensi berlanjut pada sesi perdagangan Selasa (15/11/2022) hari ini. Indeks saham nasional diprediksi bergerak pada rentang support-resistance 7.022-7.094 dan secara lebih luas 6.994-7.138.
Baca juga: Sektor Teknologi Rontok, IHSG Ditutup Anjlok Hampir 1 Persen
Secara teknikal, Dennies bilang, candlestick membentuk long black body dan dengan volume yang cukup tinggi. Menurut dia, ini mengindikasikan potensi pelemahan IHSG.
"Pergerakan Investor akan mencermati rilis data Trade Balance dari dalam negeri dan dari global data PPI Amerika Serikat," ujarnya.
Berbeda, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya justru mengatakan, IHSG berpotensi menguat pada hari ini. Menurutnya, indeks saham akan bergerak pada rentang 6.954-7.141.
Ia mengatakan, pergerakan IHSG pada hari ini akan diwarnai oleh rilis data perekonomian tentang neraca perdagangan yang disinyalir akan berada dalam kondisi stabil. Sedangkan pergerakan IHSG terlihat masih betah berada dalam rentang konsolidasi wajar dengan peluang tekanan yang masih cukup besar.
"Pola gerak IHSG terlihat sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajar pasca mengalami tekanan pada beberapa waktu yang lalu," ucapnya.
Beberapa saham yang menarik untuk dicermati untuk perdagangan hari ini menurut William ialah, UNVR, AALI, TBIG, INDF, ASRI, BSDE, HSMP, dan LSIP. Sementara Dennies merekomendasikan saham WIKA, TOWR, MDKA, dan BBCA.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Baca juga: Beli Twitter, Elon Musk Lego Saham Tesla Senilai Rp 61,82 Triliun
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.