Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk di B20 Summit Bali, Mati Listrik hingga Mobil Terbang Bukan Solusi Kemacetan

Kompas.com - 15/11/2022, 07:37 WIB

"Saya pikir Indonesia akan menjadi negara yang hebat," katanya.

Peluncuran SpaceX di Indonesia

Pada sesi diskusi tersebut, Anin juga berkesempatan untuk menanyakan potensi pembangunan fasilitas peluncuran roket milik perusahaan transportasi luar angkasa milik Musk, SpaceX, di Indonesia. Pernyataan ini Ia sampaikan setelah mengunjungi markas SpaceX di Coca Chica Texas beberapa waktu lalu.

"Saya mendengar perbincangan beberapa engineer yang menyebutkan bahwa lokasi terbaik untuk meluncurkan roket ini adalah di garis khatulistiwa," ujar dia.

Adapun Indonesia sendiri, Anin menambah, berada di wilayah yang dilintasi oleh garis khatulistiwa sepanjang 5.000 kilo meter (km). Ini membuatnya bertanya, apakah Indonesia menjadi negara yang potensial untuk dibangun fasilitas peluncuran roket SpaceX.

Musk pun membenarkan, lokasi terbaik untuk meluncurkan roket berada di garis khatulistiwa atau ekuator. Menurutnya, pegunungan rendah yang berada di ekuator merupakan lokasi terbaik untuk mengirimkan roket ke luar angkasa.

Oleh karenanya, wacana pembuatan fasilitas peluncuran roket di wilayah ekuator di berbagai negara menjadi sangat mungkin. Akan tetapi, wacana ini bersifat jangka panjang, sehingga pembangunan belum akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Tentu saja. Saya rasa dalam jangka panjang (peluncuran roket) dari berbagai negara menjadi sangat masuk akal," kata dia.

Dengan adanya fasilitas peluncuran di berbagai negara, roket SpaceX berkemungkinan menjadi sarana transportasi antar negara dengan waktu tempuh yang sangat singkat. Pasalnya, Musk bilang, roket mampu terbang dengan kecepatan lebih cepat 20 kali dari kecepatan suara.

"Roket bisa pergei ke belahan dunia lain dalam waktu 45 menit dan kebanyakan lokasi bisa dijangkau dalam 20 menit. Kamu bisa pergi ke mana saja di dunia dalam waktu kurang dari satu jam," ujarnya.

Baca juga: Saat Elon Musk Pakai Batik dan Mati Lampu di Acara B20 Summit Indonesia 2022...

Solusi atasi kemacetan versi Elon Musk

Beralih dari SpaceX, Anin juga membicarakan perusahaan Musk lainnya, The Boring Company. Ia menanyakan terkait layanan terowongan bawah tanah yang telah dibangun oleh perusahaan itu.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com