Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
E-COMMERCE

Belanja Produk UMKM Bisa Tangkal Resesi? Berikut Penjelasan Perencana Keuangan

Kompas.com - 15/11/2022, 09:29 WIB
Aningtias Jatmika,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.comResesi tengah menjadi perbincangan hangat yang menimbulkan kekhawatiran di antara masyarakat Indonesia pada penghujung 2022.

Hingga kuartal II 2022, ekonomi Indonesia memang tercatat tumbuh positif sebesar 5,4 persen. Namun, penurunan pertumbuhan ekonomi dan produk domestik bruto (PDB) dinilai bisa membawa dampak buruk bagi masyarakat.

Perencana keuangan Prita Ghozie menilai, kekhawatiran masyarakat merupakan hal yang wajar. Terlebih, kondisi ekonomi pascapandemi Covid-19 belum sepenuhnya pulih.

“Ketimbang takut, masyarakat sebaiknya harus semakin cermat mengatur strategi dan persiapan untuk menghadapi kondisi mendatang,” kata Prita.

Pengelolaan keuangan yang optimal, lanjut dia, menjadi strategi penting untuk meminimalisasi dampak resesi ekonomi.

Menurut Prita, terdapat empat cara pengelolaan keuangan yang dapat mulai dilakukan oleh masyarakat untuk menghadapi tantangan situasi ekonomi yang tidak menentu di depan mata. Berikut adalah ulasannya.

1. Evaluasi pos pengeluaran

Di tengah situasi ekonomi yang tak menentu, Prita menyarankan masyarakat untuk mengatur keuangan, khususnya pos pengeluaran secara bijak.

“Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencatat semua detail pengeluaran. Dengan begitu, kita punya visibilitas yang lebih besar pada uang yang dipakai," ujarnya.

Selanjutnya, kategorikan dan sortir setiap biaya yang keluar berdasarkan prioritas. Hal ini perlu dilakukan untuk mempermudah memangkas pengeluaran yang tak perlu.

2. Perbanyak tabungan dengan penghasilan tambahan

Prita juga menyarankan masyarakat untuk memiliki penghasilan tambahan. Penghasilan ini dapat digunakan sebagai tabungan guna mengantisipasi berbagai perubahan di tengah situasi yang tak menentu.

3. Cermat berbelanja

Mengubah kebiasaan belanja memang tidak mudah dilakukan. Namun, bukan pula berarti harus berhenti belanja. Hal ini justru memicu resesi.

Baca juga: Omzet Penjualan Capai 200 Persen, Intip Perjalanan Perajin Bali Tembus 7 Negara bersama Shopee

Menurut Prita, mengatur kebiasan belanja dapat dimulai dari rajin membandingkan harga produk sebelum membeli, meminimalisasi pembelian impulsif saat berbelanja secara langsung di supermarket atau minimarket, hingga memilih platform belanja online atau marketplace yang dapat memberikan berbagai kemudahan dan keuntungan.

4. Belanja produk UMKM

Sebagai salah satu kekuatan ekonomi Indonesia, sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memegang peran krusial dalam pertumbuhan serta kestabilan ekonomi di tengah ancaman resesi.

Untuk diketahui, saat ini, sebanyak 65 juta UMKM di Indonesia berkontribusi sebesar 60,5 persen terhadap PDB.

Oleh karena itu, belanja produk lokal hasil karya UMKM dinilai dapat menjadi salah satu cara yang potensial untuk menangkal resesi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com