BADUNG, KOMPAS.com – Menteri BUMN Erick Thohir berkomitmen dalam menjalankan transisi energi berkelanjutan. Transisi energi menjadi salah satu isu prioritas pada Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022, bersama dua isu lainnya yakni arsitektur kesehatan global dan transformasi digital.
Erick mengatakan, dalam mendorong terwujudnya transisi energi ini, kesiapan masyarakat dan industri di Indonesia menjadi hal yang tidak kalah penting. Untuk itu, Erick menginisiasi dibentuknya PT Industri Baterai Indonesia / Indonesia Battery Corporation (IBC) pada Maret 2021 lalu.
Terbentuknya IBC bertujuan sebagai bagian dari peta jalan pengembangan baterai kendaraan listrik yang dilakukan BUMN, hasil kerja sama Mind ID, Antam, PLN dan Pertamina. Erick bilang, apa yang dilakukan terkait transisi energi mendapat perhatian dunia.
“Saya baru saja mendampingi Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan Presiden Joe Biden, dan pemimpin negara besar itu memberikan dukungan penuh langkah Indonesia dalam melakukan transisi energi terbarukan. Bahkan, Joe Biden berkomitmen mendukung perbaikan dan pengembangan ekonomi Indonesia sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia," jelas Erick dalam siaran pers, Senin (14/11/2022).
Baca juga: Erick Thohir Rombak Komposisi Direksi PT INTI, Berikut Susunan Barunya
Mantan Presiden Inter Milan itu mengungkapkan, momen KTT G20 yang akan dilaksanakan pada 15-16 November mendatang turut menjadi sarana showcase bagi BUMN lainnya atas kontribusinya terhadap energi hijau.
Adapun keterlibatan perusahaan BUMN dalam mendorong transisi energi, seperti PT Bukit Asam Tbk bekerja sama dengan PT Jasa Marga (Persero) mewujudkan energi ramah lingkungan dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di jalan Tol Bali Mandara.
PLN dan Pertamina Patra Niaga telah mengembangkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) atau charging station guna mendukung operasional kendaraan listrik yang akan digunakan dalam acara puncak KTT G20 di Bali.
Selain itu, PT INKA (Persero) memproduksi bus listrik untuk transportasi umum delegasi KTT G20 di kawasan Nusa Dua sebagai bentuk komitmen mendukung pemerintah untuk melakukan peralihan kendaraan dari moda transportasi berbahan bakar fosil ke kendaraan bertenaga listrik atau baterai.
“Transisi energi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari karena Indonesia sudah menetapkan target mencapai emisi net zero pada 2060 dan pengurangan 32 persen emisi pada 2030. Jadi saya rasa bagaimana BUMN mengembangkan portofolio untuk mengurangi emisi karbon, bisa secara individu atau sinergi dengan ekosistem BUMN,” kata Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury.
Pahala mengatakan, Indonesia memiliki banyak sumber EBT, misalnya geothermal, hydro power, energi surya, biomassa, biofuel, dan lain-lain hingga mencapai potensi 437 gigawatt (GW) yang siap dioptimalkan oleh BUMN.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.