Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Transformasi Dunia Digital dalam Media Konvensional

Kompas.com - 15/11/2022, 19:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

“Kemudian, lo liat gue, kalo kejual, mereka mulai nurut. Bentuknya masih didikte. Sampe turning point-nya itu pandemi,” jelas Iwet.

Selain dari perubahan pola pikir, adanya situasi tak terduga, seperti pandemi, juga mengubah pola pikir sehingga memaksa semua orang beralih ke dunia digital. Iwet pun mengungkapkan satu cerita yang menarik, “Lo kebayang gak editor in chief live Instagram sendiri? Gila! Nah, itu akhirnya mindset-nya berubah.”

Baca juga: Hidup yang Tidak Dipertaruhkan Tidak Pernah Dimenangkan

Akhirnya, dari situ, tim di dalamnya pun mengembangkan kemampuan yang selama ini mereka pikir tak mampu dilakukan. Menurut Iwet, hal ini justru membuat mereka berpikir, “Di sini, agility mereka diuji. Akhirnya sadar kalo “kemampuan gue bisa ditambah lagi”.”

Berorientasi pada Orang Lain

Dalam dunia digital, semua konten yang disajikan harus sejalan dengan keinginan target audiens. Hal ini dilakukan agar konten perusahaan masih ‘hidup’ dan memiliki peminat untuk menjaga sustainability.

Jika sudah beralih ke dunia digital, khususnya konten, kita perlu memberi ego para audiens. Iwet mengungkapkan hal ini terjadi karena, “Audiens itu sekarang punya pemikirannya sendiri.”

Selain itu, dalam membuat konten, kita juga dituntut mengeluarkan ide-ide baru yang tak terduga. Sebab, hal ini bisa berguna untuk meningkatkan brand awareness bisnis, khususnya media yang selalu dicari oleh semua orang.

Lantas, bagaimana tips lain dari Iwet untuk menghadapi perubahan digital ini? Jawaban lengkapnya bisa kalian dengarkan melalui siniar Obsesif edisi spesial narasumber APMF 2022 bertajuk “Digital Itu Mindset, Budaya, dan Gaya Hidup” di Spotify.

Di sana, ada pula beragam informasi menarik seputar dunia kerja untuk para fresh graduate dan job seeker, loh!

Ikuti juga siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya. Akses sekarang juga episode ini melalui tautan https://dik.si/ObsesifIwetRamadhan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com