Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada KTT G20, Pertumbuhan Ekonomi Bali Diproyeksi Capai 6 Persen di Kuartal IV-2022

Kompas.com - 15/11/2022, 20:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi Bali diperkirakan bisa mencapai 6 persen (year on year/yoy) pada kuartal IV-2022 didorong adanya momentum pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Terlebih, sebelum puncak acara KTT G20, ada banyak side event yang juga berlangsung di Bali.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, selain didukung momentum KTT G20, pertumbuhan ekonomi Bali di tiga bulan terakhir tahun ini juga akan terdorong oleh momentum libur akhir tahun.

"Ancar-ancar saya di angka 5 persen-6 persen pada kuartal IV tahun ini untuk Bali," ungkapnya dalam konferensi pers di Media Center, BICC, Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022).

Baca juga: Di KTT G20 Bali, Jepang dan Korea Selatan Lirik Sektor Transportasi Indonesia

Menurutnya, tingkat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali trennya terus meningkat. Hingga September 2022 III-2022 tercatat sudah mencapai 2,4 juta kunjungan dari target hingga akhir tahun mencapai 3,6 juta.

Maka, jika di sisa kuartal ini setiap bulannya bisa mencapai 500.000 kunjungan wisman seperti tren bulan sebelumnya, maka diperkirakan tingkat kunjungan wisman bisa mencapai 3,6 juta-4 juta di akhir 2022.

Meski didukung optimisme kunjungan wisman yang tinggi, namun diakui Sandi proyeksi kinerja ekonomi Bali di kuartal IV-2022 lebih rendah dari realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2022 yang mencapai 8,09 persen (yoy).

Baca juga: Sandiaga Sebut Rangkaian KTT G20 Buka Peluang Usaha dan Lapangan Kerja di Bali

Ia bilang, tingginya pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2022 tak lepas dari low base effect atau basis yang rendah di kuartal III-2021 yang terkontraksi 2,91 persen (yoy) akibat pandemi Covid-19.

Sementara di kuartal IV-2021, ekonomi Bali sudah mulai pulih dengan tumbuh 0,51 persen seiring dengan terkendalinya pandemi Covid-19. Sehingga, tingkat pertumbuhan kuartal IV-2022 tidak bisa setinggi kuartal sebelumnya.

"Angka kuartal III-2022 dibandingkan dengan kuartal III-2021 boleh dikatakan sangat jomplang, waktu di kuartal III-2021 itu kita baru kelar Delta, sementara akhir tahun 2021 kita mulai tumbuh. Sehingga kita berharap kuartal keempat tetap meningkat tapi mungkin angkanya termoderasi dibandingkan di kuartal III-2022 tahun ini," papar Sandi.

Baca juga: Ini Makna 3 Lidah Api di KTT G20 Bali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com