Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Hari Ini Naik Tipis akibat Gangguan Pipa Minyak ke Hungaria

Kompas.com - 16/11/2022, 07:08 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.comHarga minyak mentah dunia mengalami kenaikan tipis pada perdagangan Selasa (15/11/2022) atau Rabu (WIB/ waktu Indonesia). Pergerakan harga minyak dipengaruhi oleh gangguan pasokan pada pipa minyak Druzhba ke Hungaria.

Mengutip CNBC, harga minyak Brent naik 72 sen menjadi 93,86 dollar AS per barrel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menguat 1,05 dollar AS menjadi 86,92 dollar AS per barrel.

Kantor berita RIA menyebut, monopoli pipa Transneft milik Rusia telah diumumkan oleh Ukraina. Di sisi lain, Amerika Serikat sedang menyelidiki laporan ledakan rudal Rusia yang menewaskan dua orang di sebuah desa Polandia dekat perbatasan dengan Ukraina.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Anjlok 4 Persen, Penguatan Dollar AS dan Kenaikan Covid-19 di China Jadi Penekan

Sementara itu, larangan Uni Eropa untuk minyak mentah Rusia melalui jalur laut, akan dimulai pada 5 Desember mendatang. Badan Energi Internasional (IEA) menyebut, dengan demikian ada pasokan 1,1 juta barel per hari (bpd) yang harus diganti.

“Pandangan kami dari IEA tentang persediaan minyak global, seharusnya dalam trend yang bullish,” kata Phil Flynn, seorang analis di Price Futures Group.

Baca juga: Inflasi Dorong Harga Emas Dunia Berada Dalam Tren Melemah di Kuartal III-2022

 


Sentimen positif yang mendukung harga minyak, antara lain harga di tingkat produsen di AS yang meningkat, namun lebih rendah dari ekspektasi. Ini membuktikan inflasi mulai mereda, dan diharapkan Federal Reserve dapat memperlambat kenaikan suku bunga yang agresif.

Indeks Wall Street naik setelah pengumuman data tersebut, sementara indeks dollar AS mengalami penurunan. Hal ini membuat harga minyak menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

“Data inflasi cukup positif. Saham menguat dan sepertinya kita terseret lebih tinggi sekarang. Tapi, kami masih dalam efek dollar yang terbalik di sini,” kata John Kilduff, partner di Again Capital LLC di New York.

Baca juga: Erick Thohir: AS Dukung Indonesia Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com