BADUNG, KOMPAS.com - Sepanjang pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu didampingi dua srikandi di sisi kanan dan kirinya, yaitu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Sepanjang pertemuan KTT G20 hari pertama kemarin, Selasa (15/11/2022), nampak Sri Mulyani dan Retno selalu mendampingi Jokowi, mulai dari saat tiba di Hotel The Apurva Kempinski, saat pertemuan KTT G20 dilakukan, hingga saat makan siang formal (luncheon).
Selama mendampingi Jokowi, Sri Mulyani nampak mengenakan batik bernuansa warna coklat yang dipadukan dengan celana panjang hitam, sementara Retno mengenakan blus berwarna abu yang juga dipadukan dengan celana panjang hitam.
Kedua 'srikandi' itu selalu berada tak jauh dari Jokowi, mendampingi di sisi kanan dan kiri saat berjalan ke suatu lokasi, maupun saat duduk dalam ruang pertemuan dan tempat makan.
Bukan hanya sekadar mendampingi Jokowi di saat KTT G20, keduanya bahkan memiliki peranan penting dalam mempersiapkan penyelenggaraan pertemuan pemimpin negara-negara terbesar di dunia itu.
Baca juga: Saat Iriana Jokowi Ajak Pendamping Kepala Negara G20 Saksikan Batik sampai Gamelan Bambu
Sri Mulyani diketahui telah melakukan lebih dari 100 pertemuan bilateral untuk bisa mempertahankan keutuhan G20. Sebab, memanasnya geopolitik Rusia dan Ukraina turut mempengaruhi hubungan negara G20.
Invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina telah membuat sebagian negara mendorong Indonesia sebagai Presidensi G20 tahun ini untuk tidak mengundang Rusia dalam pertemuan KTT G20 di Bali.
Baca juga: Sri Mulyani di Sela-sela KTT, Berpose Difoto Menteri PUPR hingga Bahas Pernak-pernik G20
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Bank Dunia untuk ASEAN Wempi Saputra, yang juga merupakan Mantan Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional saat ditemui di Hotel Mulia, Nusa Dua, Minggu (13/11/2022).
"Beberapa negara menginginkan Indonesia sebagai Presidensi tidak mengundang Rusia. Kalau sekali enggak ngundang, jadi G19, bisa jadi setelah itu berkurang lagi, pecah," ujar Wempi.
Baca juga: Bertemu Erdogan, Jokowi Bahas Black Sea Grain Initiative, Apa Itu?
Namun Sri Mulyani berusaha untuk mempertahankan keutuhan keanggotaan G20 dengan melakukan pertemuan bilateral, baik secara fisik maupun virtual di tingkat menteri keuangan (menkeu) maupun di tingkat deputi bank sentral, yang turut dibantu oleh Wempi. Pertemuan-pertemuan itu dilakukan sepanjang Februari-Oktober 2022.
"Kami bilateral lebih dari 100 kali dengan menkeu dan deputi. Beliau dengan menkeu, saya dengan deputi. Hanya untuk mendengar aspirasi-aspirasi, ini maunya bagaimana baiknya," ungkap dia.
Baca juga: Hari Ini, Jokowi dan Xi Jinping Saksikan Uji Dinamis Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Topik yang diangkat dalam pertemuan bilateral itu yakni menjaga keutuhan forum, penyelesaian permasalahan krisis global bersama-sama, dan mendorong kontribusi G20 di bidang kesehatan, energi, dan digital.
Ia menyebut, mulanya negara-negara G20 pesimis forum ini bisa dipertahankan, mengingat dalam beberapa kesempatan pertemuan banyak penolakan terhadap Rusia yang ditunjukkan dengan mematikan kamera hingga walkout dari ruangan.
Namun, lewat upaya pertemuan bilateral dengan menkeu dan deputi bank sentral negara-negara G20 tersebu, Indonesia mampu mempertahankan forum G20.
"Mempertahankan forum itu sebagai salah satu keberhasilan presidensi, yang diakui semua negara G20. Mereka awalnya pesimis. Oleh Indonesia tidak hanya (dipertahankan) sebagai g20, dialognya juga disediakan," ungkap Wempi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.