Pada kesempatan tersebut, Randy juga memaparkan kontribusi Google dalam perkembangan ekonomi digital Indonesia. Ia mengatakan, peran Google bisa dilihat dari berbagai perubahan yang ada terutama di sektor ekonomi.
“Ada dua contoh yang bisa saya berikan, pertama, produk yang tersedia di Indonesia. Kedua beberapa inisiatif yang kami berikan di Indonesia. Saya mulai dengan produk yang kami miliki mulai Google Searc, Youtube dan lain sebagainya,” kata Randy.
Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir, Google telah menyumbangkan 50 miliar dollar AS kepada sejumlah kreator secara global, termasuk Indonesia, dan sejauh ini terdapat 1.300 dengan lebih dari 1 juta pelanggan di kanal Youtube mereka dan lebih dari 16.000 kreator dengan lebih dari seribu pelanggan.
Sementara itu, Google Start-up telah membantu Indonesia belajar dari satu sama lain, belajar dari ahlinya terkait banyak hal. Inisiatif lain adalah kemunculan “BANGKIT” yang kini berpartner dengan GoTo, Traveloka, Kemendikbud, dan Kampus Merdeka untuk menyediakan pelatihan mechine learning, mobile computing, cloud dan lain-lain bagi mahasiswa.
Untuk kalangan mahasiswa, Google telah memberikan banyak pelatihan melalui berbagai jejaring yang ia miliki, sehingga banyak mahasiswa yang telah selesai kuliah bekerja di mana-mana dengan skill dan kemampuan yang sudah teruji.
“Kita sudah melatih lebih dari 5.000 mahasiswa dan mereka mendapat pekerjaan di mana-mana. Saya juga akan menambahkan satu lagi yaitu upaya kami untuk membantu bisnis kecil atau UMKM. Kami memiliki sebuah program yang disebut Gapura Digital di mana kami menolong UMKM di Palfform digital tersebut untuk memberikan informasi guna memudahkan pelanggan mereka mencari Informasi," kata Randy.
Randy menambahkan, pada umumnya, tidak ada tantangan besar yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia di masa depan. Hal itu bisa dilihat dari kestabilan akses internet, pendanaan dan logistik yang tersedia.
“Akses internet, pendanaan, logistik, kepercayaan konsumen dan sejumlah hal lain menunjukan perubahan besar. Talenta seperti yang sudah saya bicarakan yang terus meningkatkan skill dan siap bekerja,” paparnya.
Namun ada beberapa hal sebagaimana dalam laporan Google yang harus diperhatikan, pertama adalah ekonomi.
Randy menjelaskan, karena pengguna internet menginginkan ukuran tertentu, namun ketika sudah mendapatkan hal tersebut untuk meningkatkan ekonomi, bisnis tersebut membutuhkan kestabilan. " Jadi dengan begitu bisa mendapatkan bisnis untuk kestabilan ekonomi," kata Randy.
Kedua, mengenai ESG, termasuk kestabilan dari berbagai sisi. Kestabilan lingkungan, kestabilan pemerintah dan lain-lain.
Hal ini menurut Randy akan menjadi hal penting yang akan bicarakan dalam laporan.
Hal lain adalah inklusi digital. Inklusi digital menyangkut pemerataan akses internet untuk semua masyarakat Indonesia terutama masyarakat-masyarakat di daerah terpencil.
“Jelas kita berada di Jakarta. Jakarta dan Bali mempunyai akses yang sangat baik. Kita harus memastikan ekonomi digital juga mencakup semua orang di Indonesia. Kami sendiri memastikan inklusi internet akan mencapai semua orang," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.