Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpengaruh Sentimen Global, Nilai Tukar Rupiah Kembali Tembus Rp 15.600 per Dollar AS

Kompas.com - 16/11/2022, 12:10 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pada sesi perdagangan Rabu (16/11/2022) pagi hari bergerak melemah. Sentimen global, salah satunya kabar jatuhnya rudal buatan Rusia di Ukraina, menjadi biang kerok depresiasi mata uang Garuda.

Mengacu kepada data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dibuka pada level Rp 15.574 per dollar AS, terdepresiasi dibanding posisi penutupan sebelumnya sebesar Rp 15.538 per dollar AS. Depresiasi terus berlanjut, hingga akhirnya nilai tukar rupiah kembali menembus level Rp 15.600 per dollar AS.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, kabar jatuhnya rudal buatan Rusia di wilayah Polandia yang dekat dengan perbatasan Ukraina menjadi pemicu depresiasi rupiah. Namun, sentimen ini tidak menjadi satu-satunya penyebab greenback menguat, sebab Rusia menyatakan, rudal yang jatuh tidak dikirimkan dari negaranya.

Baca juga: Rudal Rusia Hantam Polandia, IHSG dan Bursa Asia Merah

"Tentang masalah rudal, ini kan belum ada kejelasan juga. Rusia sendiri menganggap rudal yang ditembakan menyasar ke Polandia bukan dari Rusia," ujar dia, kepada Kompas.com, Rabu.

Menurut Ibrahim, kenaikan indeks dollar AS justru masih disebabkan oleh sentimen bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed). Pasalnya, sejumlah pejabat The Fed memastikan, bank sentral tetap berkomitmen memerangi inflasi lewat pengetatan kebijakan moneter.

"Banyak bank sentral negara bagian yang memberikan informasi bahwa bank sentral AS kemungkinan besar masih akan menaikan suku bunga. Karena target inflasi 2 persen pada 2022," ujarnya.

Baca juga: Naik Rp 8.000 per Gram, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari Ini

Adapun dari dalam negeri sendiri, sentimen positif terus bermunculan. Teranyar, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan surplus neraca dagang RI untuk yang ke-30 kali secara berturut-turut.

"Ini sebenarnya indikasi yang cukup baus, tapi secara fundamental, secara global masih cukup rawan," ucapnya.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Hari Ini Naik Tipis akibat Gangguan Pipa Minyak ke Hungaria

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Whats New
Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Whats New
Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Whats New
Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Whats New
Sirkuit Mandalika Dipakai Balap Mobil Porsche Sprint Challenge, Ini Kata InJourney

Sirkuit Mandalika Dipakai Balap Mobil Porsche Sprint Challenge, Ini Kata InJourney

Whats New
Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Kerja Sama Bandara Haji-Umrah

Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Kerja Sama Bandara Haji-Umrah

Whats New
Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi, Rumus, dan Contohnya

Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi, Rumus, dan Contohnya

Whats New
10 Indikator Pertumbuhan Ekonomi yang Paling Banyak Digunakan

10 Indikator Pertumbuhan Ekonomi yang Paling Banyak Digunakan

Whats New
BI dan Bank Sentral UEA Perluas Kerja Sama Moneter sampai Ekonomi Islam

BI dan Bank Sentral UEA Perluas Kerja Sama Moneter sampai Ekonomi Islam

Whats New
IHSG Sepekan Naik 0,72 Persen, Kapitalisasi Pasar BEI Bertambah Jadi Rp 11,12 Triliun

IHSG Sepekan Naik 0,72 Persen, Kapitalisasi Pasar BEI Bertambah Jadi Rp 11,12 Triliun

Whats New
Jawaban Anies saat Ditanya Urgensi Bangun IKN

Jawaban Anies saat Ditanya Urgensi Bangun IKN

Whats New
Suatu Perekonomian Dikatakan Mengalami Pertumbuhan Ekonomi Apabila...

Suatu Perekonomian Dikatakan Mengalami Pertumbuhan Ekonomi Apabila...

Whats New
Mendag Zulkifli Hasan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Sinergi untuk Dukung Ekspor Produk Indonesia

Mendag Zulkifli Hasan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Sinergi untuk Dukung Ekspor Produk Indonesia

Whats New
Indikator Tingkat Keberhasilan Pertumbuhan Ekonomi

Indikator Tingkat Keberhasilan Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com