Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Irvan Rahardjo
Komisaris Utama L&G Risk Solution

S2 Magister Manajemen UGM Yogjakarta (2007); The Chartered Insurance Institute College of Insurance London-UK (1998); Insurance Associateship The Institute Insurance of New Zealand (1997).
Kolumnis, Saksi Ahli litigasi perasuransian, narasumber media cetak nasional, online, elektronik, dan WEBINAR isu perasuransian.
Komisaris Utama L & G Risk Services (2006–sekarang).
Penerima penghargaan 10 Tokoh Asuransi di bidang edukasi dan literasi oleh STMA Trisakti 2022.
Pendiri KUPASI (Komunitas Penulis Asuransi Indonesia)
Penulis buku Tetralogi ROBOHNYA ASURANSI KAMI – Wanaartha Life (2023); Kresna Life (2021); Jiwasraya (2020); Bumiputera (2020)

Menilik Ancaman PHK Perasuransian 2023

Kompas.com - 16/11/2022, 16:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PT ASURANSI Jasa Indonesia (Jasindo), anggota holding BUMN asuransi dan pembiayaan di bawah Indonesia Financial Group (IFG) melakukan perampingan bisnis, termasuk pengurangan karyawan (PHK). Langkah ini diambil untuk membawa kondisi perusahaan lebih baik.

Kabar PHK di lingkungan Jasindo mengemuka dalam sepekan ini. Kabar itu kemudian mendapatkan tanggapan beragam.

Sebelumnya, pada laporan tahunan 2021, Jasindo tercatat mengalami risk based capital (RBC) berada dalam teritori negatif atau berada pada level -84,85 persen. Memburuk dibandingkan periode 2020 di mana RBC perusahaan -77,01 persen.

Sebagai pemimpin pasar teratas di bidang asuransi umum sekaligus BUMN, apakah PHK Jasindo mencerminkan gambaran umum perasuransian saat ini dan kedepan?

Per Juni 2022, Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat jumlah tenaga pemasar asuransi dari sisi kanal distribusi keagenan menyusut dari sekitar 600.000, saat ini menjadi sekitar 580.000 agen berlisensi.

Menurut AAJI, penurunan jumlah agen asuransi berlisensi pada industri asuransi jiwa dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Salah satu faktor penurunan agen karena masa lisensinya sudah tidak berlaku. Adapun, masa lisensi untuk agen asuransi adalah dua tahun.

Faktor kedua, mereka tidak meneruskan jadi agen asuransi. Faktor ketiga yang mungkin jadi penyebab penurunan agen asuransi adalah karena adanya pandemi Covid-19. Dengan kata lain, agen asuransi bisa jadi meninggal dunia.

Insurtech, penjualan asuransi melalui platform digital tidak luput dari tren pemutusan hubungan kerja.

Di antaranya Next Insurance yang merencanakan memangkas 150 karyawan dari sekitar 800 orang karyawan.

Asurion merencanakan memangkas 750 orang dari seluruh karyawannya di seluruh dunia. Operator insurtech Zego, Policygenius, Thimble, Root Insurance, Sidecar Health, Coterie dilaporkan memangkas karyawannya sejak awal tahun.

Sepintas pemutusan hubungan kerja di bidang insuretech menjadi berita buruk bagi asuransi. Seolah menggambarkan bahwa industri asuransi tidak cukup mempunyai komitmen menggelontorkan dana untuk memprioritaskan teknologi.

Namun kenyataan bahwa industri ini telah menginvestasikan dana yang cukup besar agar menjadi sejajar dengan rekannya di bidang perbankan.

Laporan Insurance Labor Market Study di Amerika menunjukkan perusahaan asuransi mempekerjakan 1,56 juta karyawan di AS turun sejumlah 85.000 dibanding tahun 2020.

Hal ini mengungkapkan sejumlah temuan menarik dalam rekrutmen. Alasan kenapa jumlah karyawan perusahaan menurun karena tidak cepat dapat merekrut karyawan pengganti yang keluar.

The ‘Insurance Labor Market Study’ menemukan bahwa 68 persen perusahaan berencana menambah jumlah karyawan dalam 12 bulan kedepan dimotori oleh asuransi umum sebanyak 71 persen. Hanya 5 persen perusahaan yang akan mengurangi karyawan.

Sebanyak 80 persen perusahaan kelas menengah berniat menambah karyawan dalam 12 bulan kedepan.

Setidaknya ada empat kondisi yang perlu diwaspadai sebagai ancaman bagi penurunan bisnis asuransi tahun depan yang akan berujung pada perampingan massal.

Pertama, industri asuransi umum dalam negeri sedang tidak baik-baik saja. Lebih dari empat tahun, pasar reasuransi global berada dalam kondisi hard market, yaitu harga proteksi reasuransi yang mahal dan terus menanjak, kapasitas yang menyusut serta terms and conditions yang semakin ketat.

Para pemain reasuransi global telah menikmati hasil hard market ini yang terefleksi pada laporan keuangan mereka.

Namun ada anomali di Indonesia, justru di dalam empat tahun terakhir, portofolio reasuransi treaty dalam negeri selalu memberikan hasil negatif (kerugian) bagi pihak reasuransi.

Kedua, asuransi perlu memperhatikan perubahan kearah digitalisasi yang terjadi di sektor perbankan sebagai sumber bisnis utama asuransi melalui kanal bancassurance.

Tren perampingan kantor cabang bank terus berlanjut di tengah era digitalisasi. Berdasarkan data statistik perbankan Indonesia (SPI) dibandingkan Desember 2021, jumlah kantor cabang bank umum berkurang atau tutup 6.565 kantor cabang pada April 2022 menjadi 25.771 kantor cabang.

Penutupan jumlah kantor cabang oleh bank umum pada periode Maret-April 2022 lebih rendah dibandingkan dengan periode Februari-Maret 2022.

Jumlah kantor cabang yang dinonaktifkan pada Maret-April 2022 sebanyak 254 kantor cabang.

Sementara itu, pada Februari-Maret 2022 mencapai 10 kali lipat lebih banyak atau mencapai 2.505 kantor cabang.

Berdasarkan kategori, bank persero atau bank milik negara paling agresif dalam merampingkan kantor cabang.

Selama periode Desember 2021-April 2022, jumlah kantor cabang bank persero berkurang 4.884 atau 74,39 persen dari total kantor cabang yang ditutup pada periode tersebut.

Per April 2022, jumlah kantor cabang di bank persero sebanyak 13.298 kantor. Sementara itu, jumlah kantor cabang swasta nasional berkurang 587 selama 4 bulan pertama 2022. Total pada April 2022 terdapat 8.443 kantor cabang bank swasta nasional.

Ketiga, trend merger dan akuisisi yang akan berlanjut tahun 2023, setelah marak berlangsung selama tahun 2022 pascamasuknya sejumlah investor baru dengan membawa perubahan pada bisnis asuransi dalam negeri.

Aksi merger dan akuisisi pada industri perasuransian diprediksi bakal ramai terjadi tahun depan.

Aksi korporasi tersebut sudah mulai terlihat tahun ini. Beberapa perusahaan asuransi yang telah melakukan aksi akusisi di antaranya Hanwha Life yang mengakuisisi Lippo General Insurance, Aseana Insurance yang menjadi pengendali PT Asuransi Bina Dana Arta, dan terakhir Sea Group Ltd yang mengakuisisi PT Asuransi Mega Pratama.

Keempat, menurunnya daya beli masyarakat akibat pemutusan hubungan kerja di berbagai sektor menyebabkan turunnya belanja asuransi. Kemudian maraknya penebusan polis di tengah jalan terutama pada lapisan masyarakat bawah yang terdampak pada inflasi kebutuhan pokok.

PHK di perasuransian membuka peluang baru bagi industri keseluruhan untuk merekrut tenaga tenaga muda yang berbakat di bidang teknologi.

Industri memerlukan keahlian di bidang data dan analisis, artificial intelegence (AI), Robotic Process Automation (RPA), coding, software development, cyber security, dan cloud management.

Permintaan tenaga kerja untuk keahlian di bidang ini terus meningkat dan pasar tenaga kerja dipenuhi oleh tenaga yang mencari peluang tersebut.

Kedepan ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian para pelaku industri asuransi agar mampu bertahan dan keluar dari jebakan PHK yang tidak diinginkan.

Pertama, para pelaku dituntut untuk melakukan transformasi bisnis menyesuaikan dengan perubahan akibat disrupsi teknologi yang demikian cepat.

Kedua, melakukan peninjauan kembali terhadap strategi pricing agar sesuai dengan tingkat risiko yang dikelola berdasarkan data statistic actuarial dan lebih efisien dalam operasional perusahaan.

Ketiga, meningkatkan permodalan agar lebih mampu meningkatkan kapasitas akseptasi bisnis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com