Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Henry Nosih Saturwa
Analis Bank Indonesia

Analis Senior di Bank Indonesia

Resesi Global Datang, Forum G20 Digadang

Kompas.com - 17/11/2022, 05:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Potensi perlambatan ekonomi global telah mendorong 28 negara untuk mengusulkan bantuan kepada IMF sebagai langkah antisipasi dalam menghadapi negative spillover dari gejolak eksternal yang penuh ketidakpastian.

Diperlukan upaya bersama lintas negara untuk bangkit dan keluar dari suramnya masa depan ekonomi global.

Momentum Indonesia di Presidensi G20 merupakan peluang emas untuk memecahkan kegelisahan tersebut.

Mengutip dari halaman resmi Bank Indonesia, G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU).

Negara G20 merepresentasikan kekuatan ekonomi dan politik dunia, dengan anggotanya menguasai 80 persen perekonomian dunia, 75 persen perdagangan global, dan 60 persen populasi dunia.

Kesepakatan pada forum tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi negara anggota dan secercah harapan bagi perekonomian dunia.

Melalui forum KTT G20 diharapkan dapat turut mendorong rekonsiliasi perdamaian Rusia-Ukraina yang juga akan menurunkan ketegangan antara dunia bagian barat dan timur.

Berakhirnya konflik Rusia-Ukraina menjadi kunci pemulihan ekonomi global karena akan menghilangkan kesenjangan pasokan pangan dan energi, menurunnya tekanan inflasi tinggi yang selanjutnya membuka ruang tumbuhnya ekonomi.

Perlu dicatat bahwa agresi militer yang dipadukan dengan krisis ekonomi dan ditambah dengan ancaman gangguan iklim akan menjadi “badai yang sempurna” yang memicu kesengsaraan umat manusia.

Presidensi G20 dapat memberikan manfaat bagi perekonomian nasional salah satunya, yaitu menjadi sarana untuk memperkenalkan produk UMKM unggulan dan destinasi wisata Indonesia di internasional.

Keberhasilan Indonesia mempromosikan potensi sumber daya yang dimiliki akan memberikan multiplier effect bagi perekonomian nasional.

Momen keketuaan Indonesia dapat dioptimalkan sebagai ajang showcasing berbagai kemajuan Indonesia kepada dunia internasional.

Presidensi G20 dapat dimanfaatkan untuk mendorong optimisme investor terhadap cerahnya prospek perekonomian nasional.

Kepercayaan investor terhadap masa depan Indonesia dapat menjadi triger masuknya investasi yang dapat dimanfaatkan untuk penciptaan lapangan kerja.

Di tengah gelapnya ekonomi global, Indonesia masih mampu menunjukkan kondisi fundamental ekonomi yang kuat.

Hal ini terlihat dari angka pertumbuhan ekonomi triwulan III-2022 yang semakin baik dari periode sebelumnya dengan tingkat inflasi terkendali.

Keyakinan masyarakat terhadap kondisi perekonomian nasional konsisten di level optimis berdasarkan hasil Survei Konsumen Bank Indonesia pada Oktober 2022.

Kinerja industri pengolahan saat ini berada pada fase ekspansi pada triwulan III-2022 dan diperkirakan masih akan berlanjut sampai akhir tahun 2022.

Akhirnya, semoga KTT G20 akan menjadi berkah bagi perekonomian nasional dan sekaligus tonggak sejarah bagi pemulihan ekonomi global sebagaimana tema Presidensi G20 Indonesia “Recover Together, Recover Stronger”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com