Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi IV DPR Endus Dugaan Kartel Impor Kedelai di Bulog

Kompas.com - 17/11/2022, 12:58 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi IV DPR RI mengendus dugaan kartel dalam importasi kedelai yang dilakukan oleh Perum Bulog.

Dugaan ini bermula ketika Ketua Komisi IV DPR Sudin menanyakan ke bos Bulog Budi Waseso, perihal sumber penyediaan kedelai untuk stok di dalam negeri.

"Jadi Bulog tidak beli (kedelai) langsung dengan importir tapi membeli dengan (perusahaan) importir?" tanya Sudin dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Bapanas, Perum Bulog, dan Holding Pangan, Rabu (16/11/2022).

Baca juga: Badan Pangan: Harusnya Harga Kedelai pada November-Desember 2022 Sudah Turun

Lantas, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau yang kerap disebut Buwas ini menjawab bahwa Bulog tahun ini mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk penyediaan kedelai di dalam negeri dengan membeli kedelai dari tiga perusahaan importir kedelai di Indonesia dan tidak mengimpor secara langsung.

"Iya dari 3 perusahaan," jawab Buwas singkat.

Sudin pun langsung mencecar Buwas.

"Itu kan kartel. Mengapa selama ini tidak dibongkar, pemerintah seolah tutup mata. Saya tahu salah satu importir sampai 2 juta ton impornya," kata Sudin.

Baca juga: Mendag Zulhas: Ada Impor dan Subsidi, Harga Kedelai Desember Jadi Rp 10.000 Per Kg

DPR minta Bapanas ambil alih peran Bulog

Oleh sebab itu Sudin berharap, Badan Pangan Nasional (Bapanas) bisa mengambil alih dalam mengurus perdagangan kedelai lantaran Bapanas sudah memiliki kekuasaan untuk mengurus persoalan pangan nasional.

"Harusnya Badan Pangan ambil alih semuanya. Jangan tanggung-tanggung. Bapanas kan sudah punya kekuasaan luar biasa. Kalau mau bongkar yah bongkar sekalian termasuk gandum. Bongkar saja semuanya ambil ahli dengan Bapanas," kata Sudin.

"Nanti Bapanas yang menugaskan Bulog berapa, termasuk importir juga beli dari mana," sambung Sudin.

Baca juga: Penyebab Harga Kedelai Mahal, Mendag Zulhas: Belinya itu dari Sana Jauh, dari Amerika...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com