Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Inggris Sebut Rusia Jadi Sumber Masalah Penyebab Lonjakan Harga Pangan

Kompas.com - 17/11/2022, 17:11 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak mengatakan, bahwa invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina telah menyebabkan masyarakat di seluruh dunia terpukul oleh kenaikan harga pangan.Upaya pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19 pun menjadi terganggu.

Ia menyebut, selama perang terus berlangsung maka ekonomi global pun akan terus hancur. Sunak menyalahkan Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai sumber dari permasalahan tersebut.

"Semua ini tidak akan terjadi jika bukan karena invasi Rusia ke Ukraina. Ini adalah realitas perang Putin yang tak henti-hentinya. Selama itu berlangsung, merupakan ancaman bagi keamanan dan sekutu kita, serta selama itu berlangsung (perang) akan terus menghancurkan ekonomi global," ujarnya dalam konferensi pers di Bali, Rabu (16/11/2022).

Baca juga: PM Inggris Rishi Sunak: Putin Seharusnya Datang Hadapi Pemimpin G20

Dia menyebut forum G20 pada mulanya dibentuk untuk mengatasi persoalan ekonomi meski setiap negara anggota memiliki pandangan politik yang berbeda. Namun, setahun terakhir sangat kental dengan tantangan-tantangan yang bersifat politis

Sunak pun sempat menyindir Putin yang justru tidak hadir di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November 2022.

"Ancaman terus-menerus terhadap keamanan kita dan situasi ekonomi global, semua telah didorong oleh tindakan satu orang yang tidak bersedia hadir di KTT ini, Vladimir Putin," kata dia.

Baca juga: Art Cafe Bumbu Bali, Tempat PM Kanada dan PM Inggris Ngobrol Saat KTT G20

 


Menurutnya, tidak ada satu pun orang di dunia yang tidak merasakan dampak dari tindakan Putin yang telah menghancurkan pasar pangan global, begitu pula dengan harga energi global.

Kini rantai pasok makanan global menjadi terganggu, harga-harga melonjak dan dua per tiga dari negara G20 telah mengalami lonjakan inflasi lebih dari 7 persen.

Dana Moneter Internasional (IMF) juga memperkirakan sepertiga dari ekonomi dunia akan mengalami resesi tahun ini atau tahun depan.

"Rumah tangga di seluruh dunia telah terpukul oleh kenaikan harga dan menghadapi masa depan yang tidak pasti," kata Sunak.

Baca juga: Mengenal Endek Bali yang Dikenakan Para Pemimpin Negara di KTT G20

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com