Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SWI: Mahasiswa IPB Bukan Terjerat Pinjol Ilegal, tapi Penipuan Berkedok Toko "Online"

Kompas.com - 18/11/2022, 06:07 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Polisi: nilai kerugian mencapai Rp 2,1 miliar

Dihubungi secara terpisah, Wakapolresta Bogor Kota AKBP Ferdy Irawan mengatakan, nilai kerugian sementara dari perkara ini sementara mencapai Rp 2,1 miliar.

Sedangkan, penagihan utang tersebut berkisar Rp 3 juta hingga Rp 13 juta untuk penjualan online yang ternyata tidak menguntungkan. Berdasarkan data kepolisian, jumlah korban mencapai 311 orang.

Pihaknya saat ini masih melengkapi bukti yang diperlukan. Adapun, pihaknya telah mengantongi informasi mengenai terlapor dengan inisial SAN.

Wanita berinisial SAN ini dipastikan bukan mahasiswa IPB.

Ferdy menjelaskan terlapor terancam dijatuhi pasal 372 tentang penggelapan dan 378 terkait penipuan.

"Ancaman hukuman 4 tahun," ujar dia kepada Kompas.com, Kamis (17/11/2022).

Pihaknya belum dapat memastikan kapan akan melakukan pemanggilan terhadap terduga pelaku tersebut. Saat ini, pihaknya sedang mengumpulkan data terkait laporan tersebut.

"Sementara masih kami datakan kembali," imbuh dia.

OJK: selalu cek legalitas dari tawaran investasi

Sementara itu, Juru Bicara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sekar Putih Djarot mengimbau, masyarakat selalu mengedepankan prinsip 2L yakni legal dan logis dalam mewaspadai tawaran investasi.

"Cek legalitas dari tawaran investasi tersebut terlebih dahulu, pastikan legal dan jangan mudah tergiur dengan iming-iming imbal hasil yang besar, selalu logis," kata dia kepada Kompas.com, Rabu (16/11/2022).

Sekar menambahkan, masyarakat juga diminta untuk tidak sekalipun menggunakan dana pinjaman dalam berinvestasi.

Lebih lagi, masyarakat jangan mengharapkan dapat mengembalikan pinjaman dari hasil investasi tersebut.

"Karena investasi itu ada risikonya," tandas dia.

Rektor IPB: kasus pinjol modus baru

Sebelumnya, Rektor IPB University Arif Satria menjelaskan, pihaknya telah bertemu dengan 75 mahasiswa yang diduga tertipu pinjol ilegal.

"Dari 75 mahasiswa yang hadir, pada malam hari ini tergambar bahwa ternyata memang tidak ada yang sifatnya transaksi individual," kata Arif, seperti telah diberitakan, Rabu (16/11/2022).

Ia menjelaskan, peristiwa ini tergolong modus penipuan pinjol yang mutakhir.

"Ini adalah sebuah modus baru, dugaan penipuan yang dilakukan oleh seorang oknum yang sudah teridentifikasi," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com