Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Pergerakan Saham GoTo Usai PHK 1.300 Karyawan

Kompas.com - 18/11/2022, 14:27 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), resmi mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) 1.300 karyawan atau 12 persen total karyawan tetap perusahaan pada Jumat (18/11/2022) hari ini.

Kabar tersebut nampak direspons positif oleh pasar, tercermin dari pergerakan saham GOTO hingga siang hari ini. Mengacu kepada data RTI hingga penutupan sesi I, saham GOTO menguat 2,80 persen ke posisi Rp 220 per saham.

Adapun pada awal sesi II, penguatan tersebut masih berlanjut. Bahkan, pada pukul 13.50 WIB saham GOTO diperdagangkan di rentang Rp 222 - Rp 224 per lembar saham.

Baca juga: Terpengaruh Kondisi Ekonomi Global Jadi Alasan GoTo PHK 1.300 Karyawan

Volume saham GOTO yang ditransaksikan mencapai 757,26 juta lembar saham, dengan nilai mencapai Rp 175,96 miliar. Dengan volume tersebut, GOTO masuk ke dalam daftar paling aktif ditransaksikan.

Alasan GoTo pangkas karyawan

Asal tahu saja, kabar GoTo melakukan pemangkasan lebih dari 1.000 karyawan sebenarnya sudah beredar sejak pekan lalu. Kabar ini akhirnya dikonfirmasi CEO Grup GoTo Andre Soelistyo.

"GoTo harus fokus pada hal-hal yang berada dalam kendali perusahaan. Hal ini termasuk mengambil keputusan sulit untuk melakukan perampingan karyawan sejumlah 1.300 orang atau sekitar 12 persen dari total karyawan tetap Grup GoTo," demikian pernyataan resmi GoTo yang diterima Kompas.com.

Baca juga: IHSG Sesi I Parkir di Zona Hijau, GOTO Jadi Top Gainer


Menurut manajemen, tantangan makro ekonomi global berdampak signifikan bagi para pelaku usaha di seluruh dunia. GoTo, seperti layaknya perusahaan besar lainnya perlu beradaptasi untuk memastikan kesiapan perusahaan menghadapi tantangan ke depan.

"Karena itu, perusahaan harus mengakselerasi upaya untuk menjadi bisnis yang berdikari secara finansial dan tumbuh secara sustainable dalam jangka panjang. Hal ini dilakukan antara lain dengan memfokuskan diri pada layanan inti, yaitu on-demand, e-commerce dan financial technology," tulis GoTo.

Lebih lanjut manajemen meyatakan, keputusan ini tidak dapat dihindari agar perusahaan lebih cekatan dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan sehingga terus memberikan dampak positif bagi jutaan konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang.

Baca juga: 1.300 Karyawan di-PHK, GoTo Pastikan Beri Kompensasi Sesuai Aturan

Perusahaan disebut harus mengakselerasi upaya untuk menjadi bisnis yang berdikari secara finansial dan tumbuh secara sustainable dalam jangka panjang.

"Hal ini dilakukan antara lain dengan memfokuskan diri pada layanan inti, yaitu on-demand, e-commerce dan financial technology," tulis GoTo.

Beban meningkat

Sebagai informasi, berdasarkan laporan keuangan triwulanan, GoTo sendiri dilaporkan memiliki 9.630 karyawan tetap pada akhir Juni 2022. Angka ini belum termasuk pegawai tidak tetap.

Mengacu kepada laporan yang sama, pos beban usaha masih mencatatkan kenaikan signifikan. Adapun pos gaji dan imbalan karyawan melonjak 50,84 persen dari Rp 3,64 triliun pada Juni 2021, menjadi Rp 7,42 triliun pada Juni tahun ini.

Baca juga: GoTo Resmi Umumkan PHK 1.300 Karyawan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com