Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
AGROINDUSTRI

Dukung Ketahanan Pangan, Pupuk Indonesia Pastikan Stok Pupuk Nasional Aman hingga Musim Panen Pertama 2023

Kompas.com - 18/11/2022, 19:03 WIB
Hisnudita Hagiworo,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketersediaan stok pupuk nasional menjadi salah satu topik yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022).

Presiden Jokowi mengatakan, permasalahan soal pupuk tidak bisa disepelekan. Maka dari itu, langkah konkret untuk menjamin stok pupuk tercukupi dengan harga terjangkau harus segera dilakukan.

“Dengan demikian, kondisi gagal panen dapat dihindari dan ketahanan pangan bisa tetap dijaga pada tahun depan,” kata Presiden Jokowi seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (18/11/2022).

Menanggapi arahan tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyadari peran penting industri pupuk dalam urusan ketahanan pangan.

Baca juga: Unggul di Penerapan ESG, Pupuk Kaltim Raih Dua Penghargaan Beruntun

Oleh karena itu, lewat Kementerian BUMN, Erick sudah menetapkan peta jalan, kolaborasi, dan aliansi strategis yang berkelanjutan dari beberapa BUMN yang berkepentingan dalam penyediaan pupuk berkualitas.

Adapun strategi tersebut ditujukan kepada perusahaan yang telah meningkatkan produktivitas pertanian dan kebutuhan pangan, seperti PT Pupuk Indonesia (Persero) sebagai induk perusahaan PT Pupuk Kaltim (PKT).

Sebagai informasi, lima anak perusahaan Pupuk Indonesia tercatat menghasilkan total 14.012.500 ton pupuk per tahun yang terdiri dari NPK, SP-36, UREA, ZA, dan ZK.

Selain itu, Pupuk Indonesia juga menghasilkan produk nonpupuk, seperti amoniak, asam fosfat, dan asam sulfat dengan total 8.694.000 ton per tahun.

Berdasarkan data perusahaan Selasa (15/11/2022), stok pupuk bersubsidi PT Pupuk Indonesia untuk jenis Urea dan NPK tercatat sebanyak 720.552 ton. Dengan rincian, pupuk Urea sebanyak 437.770 ton dan pupuk NPK sebanyak 282.782 ton.

Baca juga: Dirut Pupuk Kaltim Beberkan 3 Kunci Kesuksesan Penerapan ESG dalam Operasional Bisnis

Selain penyediaan pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia juga meningkatkan ketersediaan
pupuk dengan memperbanyak jumlah kios pupuk nonsubsidi.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman mengatakan bahwa sebagai produsen pupuk, Pupuk Indonesia berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani. Caranya, dengan menjaga harga pupuk komersial atau nonsubsidi tetap terjangkau, dan berusaha
menetapkan harga di bawah dari harga pasaran internasional.

“Pupuk Indonesia juga siap memenuhi kebutuhan pupuk petani sesuai dengan penugasan pemerintah serta mendistribusikannya kepada petani yang berhak,” ujarnya.

Sementara itu, PKT memastikan bahwa produksi dan distribusi pupuk aman selama periode musim tanam pertama 2023, yaitu pada Maret-April 2023.

Hingga Selasa, PKT memiliki stok pupuk Urea bersubsidi sebanyak 105.070 ton dan 6.033 ton NPK formula khusus, serta 172.959 ton pupuk Urea nonsubsidi 42.014 NPK nonsubsidi. Stok ini tersebar di gudang-gudang PKT di sejumlah wilayah tanggung jawab perusahaan.

Baca juga: Gandeng Kostrad, Pupuk Kaltim Luncurkan Program Hutan Masyarakat untuk Kurangi Emisi Karbon

Sebagai informasi, PKT bertanggung jawab atas pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi di delapan wilayah, yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Barat.

Sesuai dengan komitmen PKT untuk menyukseskan musim tanam perdana sekaligus untuk meminimalkan dampak krisis pangan yang diprediksi akan terjadi pada 2023, PKT akan terus memonitor dan memastikan ketersediaan stok dan distribusi pupuk.

Adapun dari jumlah stok pupuk nasional yang tersedia, PKT menyediakan stok pupuk Urea bersubsidi sebanyak 24 persen, pupuk subsidi NPK formula khusus sebanyak 100 persen, serta pupuk Urea nonsubsidi sebanyak 35 persen dan NPK formula khusus nonsubsidi sebanyak 36 persen.

Sementara itu, terkait distribusi pupuk, PKT telah menyalurkan sebanyak 551.271 ton pupuk Urea bersubsidi dan 9.100 ton pupuk NPK bersubsidi hingga Selasa. PKT juga telah menyiapkan sebanyak 214.973 ton pupuk nonsubsidi di seluruh wilayah pemasaran untuk memenuhi kebutuhan petani yang membutuhkan.

Baca juga: Panglima TNI Dukung Penuh Program Community Forest Pupuk Kaltim

Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi mengatakan bahwa PKT telah menyesuaikan produksi
dan juga memodifikasi sedemikian rupa agar penyaluran pupuk dapat berjalan tanpa
hambatan yang berarti. Hal ini juga didukung oleh teknologi dansumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.

“Selain tata teknis produksi dan distribusi, PKT juga turut memperhatikan sebaran produksi produk antara pupuk bersubsidi dan nonsubsidi di wilayah tanggung jawab yang dilaksanakan sesuai dengan arahan pemerintah,” ujarnya.

Selain memastikan stok dan distribusi pupuk aman untuk tahun depan, PKT juga tetap
berkomitmen untuk melaksanakan ragam program edukasi bagi masyarakat, terutama untuk
penggunaan pupuk nonsubsidi.

Baca juga: Pupuk Kaltim Bantu Petani Kembangkan Usaha Pertanian lewat Program Ini

Inovasi tersebut antara lain dikemas dalam program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (MAKMUR) dan Agrosolution.

Lewat program MAKMUR yang diselenggarakan pada pertengahan Oktober 2022, jumlah petani yang terlibat tercatat melebihi target yang ditentukan untuk 2022, yakni sebanyak 26.588 petani.

“Tak cuma fokus pada produksi, tetapi kami juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan kesejahteraan petani tercukupi. Maka dari itu, kami melakukan pendampingan bagi para petani lewat MAKMUR dan Agrosolution. (Tujuannya), agar mereka semakin produktif dan bisa mempersiapkan diri untuk segala kondisi tahun depan,” kata Rahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com