JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, telah mengumumkan rencana perusahaan untuk melakukan pengurangan jumlah karyawan hingga sebanyak 1.300 orang atau sekitar 12 persen dari total karyawan perusahaan.
Dalam penjelasannya, manajemen GoTo PHK karyawan karena tantangan makro ekonomi global berdampak signifikan bagi para pelaku usaha di seluruh dunia.
Lebih lanjut manajemen bilang, GoTo, seperti layaknya perusahaan besar lainnya, perlu beradaptasi untuk memastikan kesiapan perusahaan menghadapi tantangan ke depan.
Baca juga: Beredar Surat dari Bos GoTo, Bakal Fokus ke Percepatan Kemandirian Finansial
"Perusahaan harus mengakselerasi upaya untuk menjadi bisnis yang mandiri secara finansial dan tumbuh secara sustainable dalam jangka panjang," tulis manajemen, dalam keterangan resmi, Jumat (18/11/2022).
Untuk mendukung percepatan pertumbuhan, sejak awal tahun GoTo disebut telah melakukan evaluasi optimalisasi beban biaya secara menyeluruh, termasuk penyelarasan kegiatan operasional, integrasi proses kerja, dan melakukan negosiasi ulang berbagai kontrak kerja sama.
Hasilnya, pada akhir kuartal kedua 2022, perusahaan berhasil melakukan penghematan biaya struktural sebesar Rp 800 miliar dari berbagai aspek penghematan, seperti teknologi, pemasaran dan outsourcing.
"Namun demikian, untuk lebih jauh bernavigasi di tengah kondisi ekonomi global yang semakin penuh tantangan, GoTo harus fokus pada hal-hal yang berada dalam kendali perusahaan," tulis GoTo.
Baca juga: IHSG Ditutup Menguat, GOTO Naik 3,74 Persen
Merespons pemangkasan yang dilakukan GoTo, Kepala Riset Praus Capital Marolop Alfred Nainggolan mengatakan, efisiensi bisnis menjadi kebutuhan mendesak bagi hampir semua perusahaan di dunia.
"Jika kita baca di berbagai media, hampir semua perusahaan besar dengan valuasi jumbo melakukan restrukturisasi bisnis, termasuk mengurangi jumlah karyawan," kata dia, dalam keterangan yang diterima Kompas.com.
Ketidakpastian ekonomi global yang didorong krisis energi di hampir semua negara Eropa, Amerika dan menyebar ke seluruh dunia membuat ancaman resesi global semakin nyata.
Oleh karenanya, Alfred menilai langkah GoTo PHK karyawan menjadi sangat realistis, sebab perusahaan dituntut semakin efisien dalam menjalankan usaha, sehingga operasional perusahaan bisa dibiayai dari pendapatan bisnisnya.
Dalam perhitungan Alfred, restrukturisasi karyawan GoTo akan mengurangi beban biaya yang besar di masa depan, apalagi tingkat standar gaji karyawan di industri teknologi lebih tinggi dibandingkan sektor usaha lainnya.
"Melihat potensi ekonomi Indonesia yang berpeluang tetap tumbuh positif di 2023, strategi efisiensi yang dilakukan GoTo harusnya bisa berdampak positif terhadap fundamentalnya," ucap dia.
Baca juga: PHK Karyawan, GoTo Pastikan Tak Pengaruhi Layanan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.